Ambon, 29/8 (Antara Maluku) - Dinas Pekerjaaan Umum (PU) Maluku telah melakukan survei lokasi pembangunan kampus maupun fasilitas penunjang Institut Teknologi Ambon (ITA) di Desa Suli, Maluku Tengah.

"Survei menindaklanjuti arahan Gubernur Said Assagaff telah dilakukan pada pekan lalu," kata Penjabat Kadis PU Maluku, Kasrul Selang, dikonfirmasi, Senin.

Berdasarkan hasil survei, dipetakan lahan masyarakat di Desa Suli, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) seluas 75 hektare.

"Kami nantinya melaporkan kepada gubernur soal ketersediaan lahan 75 hektare tersebut, selanjutnya diputuskan berapa hektare dibutuhkan untuk pembangunan kampus dan fasilitas penunjang," ujar Kasrul.

Lahan masyarakat nantinya dibebaskan oleh tim Pemprov Maluku dengan melibatkan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah yang memiliki wilayah kerja meliputi desa Suli.

"Pastinya kebutuhan lahan untuk pembangunan kampus maupun fasilitas penunjang ITA tergantung juga atas hasil studi kelayakan dan pembuatan master plan oleh tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB)," kata Kasrul.

Sebelumnya, Gubernur Said Assagaff menyatakan dirinya telah meminta dukungan Megawati Soekarnoputri, karena pendirian ITA itu digagas Presiden Soekarno pada 1956.

"Saya sudah bertemu dengan Ibu Mega di Jakarta, beberapa waktu lalu, dan menyampaikan buku yang menulis tentang gagasan Presiden Soekarno mendirikan ITA," ujarnya.

Ia menyatakan Megawati saat itu meminta waktu untuk mempelajari gagasan tersebut, tetapi pada prinsipnya mendukung.

"Minimal ada restu dari Ibu Mega untuk pendirian ITA, karena strategis bagi penyiapan SDM berkualitas guna mengelola potensi sumber daya alam (SDA) Maluku dan provinsi lainnya di wilayah Timur Indonesia," ujarnya.

Gubernur mengemukakan, buku tersebut juga telah ditunjukkannya kepada Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan yang ternyata tertarik dengan gagasan itu.

Pimpinan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon juga memberikan persetujuan, bahkan, Dekan Fakultas Teknik Unpatti Ambon, D. Ilelah menjamin 90 dosen siap mengajar bila institut tersebut beroperasi.

Gubernur berharap dukungan juga datang dari pemerintah pusat.

"Kita berharap Presiden Joko Widodo dapat melakukan peletakan batu pertama pembangunannya pada saat menghadiri perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di kota Ambon pada 9 Februari 2017," ujarnya.

Gubernur menyatakan pihaknya juga sudah meminta dukungan dari PWI Pusat melalui ketuanya, Margiono, saat berkunjung ke Ambon pada 24 Mei 2016.

"Minimal itu merupakan salah satu "kado` bagi Maluku yang dipercayakan menyelenggarakan HPN 2017 dengan PWI Pusat menjalin koordinasi lintas Menko maupun Kementerian/Badan/Lembaga teknis," katanya.

Gubernur juga mengaku telah bertemu dengan sebagian dari 25 mahasiswa, baik S-1 maupun S-2 yang kuliah di Rusia, yang setelah menamatkan pendidikan dan kembali ke Indonesia pada 1968/1969 kurang diberi peranan untuk mengaplikasikan ilmu mereka.

Padahal, saat itu pemerintah Rusia mengalokasikan anggaran 5 juta dolar AS dan peralatan untuk pengembangan ITA yang saat ini berlokasi di Fakultas Teknik Unpatti Ambon.

"Saya masih sempat bertemu dengan para lulusan itu saat menjadi Kepala Bidang (Kabid) di Bappeda Maluku, seorang di antaranya yang saat ini masih hidup dr.Atihuta," kata Gubernur Said.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016