Ambon, 20/9 (Antara Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mengusulkan anggaran penangangan bencana alam ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp26 Miliar.

"Kami telah mengusulkan anggaran penanganan bencana alam yang terjadi di Ambon pada Juli - Agustus 206 ke BNPB sebesar Rp26 miliar," kata Kepala BPBD kota Ambon, Enrico Matitaputty, Selasa.

Menurut dia, pihaknya telah mengusulkan anggaran saat ini sementara dilakukan verifikasi guna menentukkan prioritas penanganan bencana kota Ambon.

BNPB sementara melakukan kajian dan mengundang kita untuk presentasi tentang kejadian yang terjadi, selanjutnya kawasan yang terkena dampak bencana akan dibuat apa.

Setelah presentasi akan ditindaklanjuti verifikasi dan ditentukan mana yang diprioritaskan disesuaikan dengan kemampuan keuangan.

"Kita masih menunggu jadwal untuk presentasi. Setelah itu akan dilakukan penandatanganan MOU. Ini merupakan prosedur yang ditetapkan BNPB," ujarnya.

Enrico mengakui, bantuan yang akan diakomodir BNPB adalah kawasan yang terkait kepentingan umum contohnya jembatan dan jalan untuk akses masyarakat.

"Jika kerusakan yang terjadi hanya rumah satu warga dipastikan tidak dapat diakomodir, dan akan disarankan untuk melalui APBD," tandasnya.

Data BPBD Kota Ambon pascabencana alam pada 16 - 17 Juli dan 29 Juli - 1 Agustus 2016, terjadi kerusakan pemukiman masyarakat, infrastruktur dan fasilitas umum di sejumlah titik.

Sebanyak 15 kawasan di lima kecamatan mengalami bencana tanah retak, longsor dan banjir yang berdampak pada terputusnya fasilitas jalan dan jembatan, badan jalan dan talud yang patah.

Kerusakan pemukiman masyarakat di kota Ambon sebanyak 160 unit rumah terancam longsor, 35 rumah rusak berat, 40 rumah rusak sedang dan 34 rumas rusak ringan.

Selain itu terdapat 14 titik rawan banjir dan genangan seperti kawasan di bantaran sungai Wai Batu Gantong, Wai Batu Gajah, Wai Tomu, Batu Merah, dan beberapa lokasi di negeri Passo, Tawiri, Waiheru, Hative Besar serta Laha.

Bencana banjir dan longsor juga telah mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum, berupa longsor yang menutupi badan dan bahu jalan di 10 titik.

Talud sungai patah di 10 titik, talud pemukiman patah di lima titik, dan kerusakan saluran drainase di beberapa titik.

Bahkan juga terjadi longsor badan jalan yang menyebabkan ruas jalan yang hampir terputus di kawasan Gunung Nona, kelurahan Benteng serta desa Hunuth dan Durian Patah, kecamatan Teluk Ambon.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016