Ternate, 2/11 (Antara Maluku) - Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku Utara mengeluhkan rendahnya partisipasi kalangan pengusaha di daerah ini terhadap olahraga, khususnya dari segi pembinaan prestasi atlet.

"Di Malut cukup banyak pengusaha yang berhasil, tetapi jarang sekali di antara mereka yang memiliki kepedulian untuk membantu olahraga di daerah ini, baik untuk pembinaan prestasi atlet maupun dalam pengiriman tim olahraga mengikuti kejuaraan tingkat nasional," kata Ketua Umum KONI Malut Djafar Umar di Ternate, Rabu.

Contohnya saat tim PON Malut mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat beberapa waktu lalu tidak ada pengusaha di daerah ini yang berpartisipasi, termasuk untuk pemberian bonus kepada atlet peraih medali.

Padahal, kata Djafar, Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba telah mengirim rekomendasi kepada para pengusaha di daerah ini untuk membantu tim Malut dan pemberian bonus kepada peraih medali. Tapi tidak satu pun pengusaha yang memenuhi rekomendasi Gubernur Malut itu tanpa alasan yang jelas.

Kondisi itu sangat jauh berbeda dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia yang pengusahanya begitu peduli terhadap pembinaan olahraga di daerahnya, termasuk dalam setiap pengiriman tim olahraga mengikuti kejuaraan di tingkat nasional, seperti PON.

Djafar Umar mengatakan pembinaan prestasi olahraga harus dilakukan secara berkesinambungan dan dimulai dari pembinaan usia dini, sehingga sangat membutuhkan dukungan dana yang cukup besar, termasuk untuk pengadaan infrastruktur latihan.

Pemprov Malut memang selalu mengalokasikan anggaran melalui APBD untuk pembinaan prestasi olahraga, tetapi jumlahnya sangat terbatas sementara cabang olahraga yang membutuhkan dana pembinaan cukup banyak. Untuk itu dibutuhkan partisipasi dari pihak lain, khususnya kalangan pengusaha.

"KONI Malut membutuhkan dana sedikitnya Rp20 miliar setiap tahun untuk pembinaan prestasi olahraga, tetapi hanya mampu dialokasikan Pemprov Malut melalui APBD kurang dari Rp5 miliar per tahun, akibatnya sebagian cabang olahraga terpaksa menggunakan dana pribadi untuk membiayai pembinaan atlet," ujarnya menambahkan.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016