Ambon, 15/11 (Antara Maluku) - Kapal tol laut yang mengangkut bahan pokok masyarakat dan barang penting lainnya sedang membongkar muatan di Pelabuhan Yos Sudarso, Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru.
"Kapal tersebut telah melakukan aktivitasnya selama empat hari dengan mengangkut 63 kontainer," kata Kadis Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Kopperindag) Kepulauan Aru Ruddy Siwabessy, dikonfirmasi dari Ambon, Selasa.
Bahan pokok masyarakat yang dibongkar mencapai 80 persen dari 63 kontainer dan 37 persen lainnya adalah barang penting.
"Jadi dengan stok bahan pokok masyarakat yang ada saat ini, maka menjamin kebutuhan dari 100.000 lebih warga kabupaten Kepulauan Aru hingga akhir Desember 2016," ujar Rudy.
Apalagi, adanya pemasukan bahan pokok masyarakat oleh sejumlah distributor melalui kapal kargo maupun curah.
"Kami pun telah mengusulkan program tol laut untuk trip berikut dijadwalkan pada Desember 2016 dipasok 125 kontainer," kata Rudy.
Dia mengemukakan stok maupun harga bahan pokok masyarakat di kabupaten Kepulauan Aru terkendali berdasarkan hasil pengawasan tim yang rutin melakukan pemantauan dua kali sepekan. "Jadi pemantauan dilakukan di pasar, swalayan, mini maupun super market dengan tujuan mengawasi, baik stok maupun harga," kata Ruddy.
Karena itu, pengoperasian kapal pendukung program tol laut, maka stok maupun harga bahan pokok masyarakat terjamin.
"Patut diapresiasi program tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo itu menyinggahi Dobo," tandas Ruddy.
Kapal kontainer yang memasok bahan pokok masyarakat dan kebutuhan sehari-hari itu bakal mendukung mengurangi disparitas harga sekaligus membangkitkan perekonomian, khususnya di Kepulauan Aru yang tergolong daerah terluar.
Pertimbangannya, Kepulauan Aru secara geografis dekat dengan Australia.
Program yang digagas Presiden Joko Widodo itu pertama kali menyinggahi pelabuhan Yos Sudarso pada 8 April 2016 mengangkut 29 kontainer.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Kapal tersebut telah melakukan aktivitasnya selama empat hari dengan mengangkut 63 kontainer," kata Kadis Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Kopperindag) Kepulauan Aru Ruddy Siwabessy, dikonfirmasi dari Ambon, Selasa.
Bahan pokok masyarakat yang dibongkar mencapai 80 persen dari 63 kontainer dan 37 persen lainnya adalah barang penting.
"Jadi dengan stok bahan pokok masyarakat yang ada saat ini, maka menjamin kebutuhan dari 100.000 lebih warga kabupaten Kepulauan Aru hingga akhir Desember 2016," ujar Rudy.
Apalagi, adanya pemasukan bahan pokok masyarakat oleh sejumlah distributor melalui kapal kargo maupun curah.
"Kami pun telah mengusulkan program tol laut untuk trip berikut dijadwalkan pada Desember 2016 dipasok 125 kontainer," kata Rudy.
Dia mengemukakan stok maupun harga bahan pokok masyarakat di kabupaten Kepulauan Aru terkendali berdasarkan hasil pengawasan tim yang rutin melakukan pemantauan dua kali sepekan. "Jadi pemantauan dilakukan di pasar, swalayan, mini maupun super market dengan tujuan mengawasi, baik stok maupun harga," kata Ruddy.
Karena itu, pengoperasian kapal pendukung program tol laut, maka stok maupun harga bahan pokok masyarakat terjamin.
"Patut diapresiasi program tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo itu menyinggahi Dobo," tandas Ruddy.
Kapal kontainer yang memasok bahan pokok masyarakat dan kebutuhan sehari-hari itu bakal mendukung mengurangi disparitas harga sekaligus membangkitkan perekonomian, khususnya di Kepulauan Aru yang tergolong daerah terluar.
Pertimbangannya, Kepulauan Aru secara geografis dekat dengan Australia.
Program yang digagas Presiden Joko Widodo itu pertama kali menyinggahi pelabuhan Yos Sudarso pada 8 April 2016 mengangkut 29 kontainer.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016