Ambon, 30/11 (Antara Maluku) - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon, Paulus Kastanya - Muhammad Armys Syarif "Sam" Latuconsina dengan jargon "PANTAS" memrogramkan pengadaan WiFi gratis di pusat keramaian agar memudahkan masyarakat menggunakan telpon genggam (HP), laptop dan notebook.
"Kami memprogramkan fasilitas WiFi gratis agar menunjukkan Ambon dinamis sebagaimana kota-kota lain di Tanah Air," kata Paulus, di Ambon, Rabu.
Program itu sudah dikoordinasikan dengan delapan partai politik (Parpol) pengusung dan satu pengusung yang memiliki keterwakilan 25 dari 35 legislator kota Ambon.
"Jadi bila PANTAS terpilih saat Pilkada pada 15 Februari 2017 untuk memimpin Kota Ambon, maka program ini diajukan dan pastinya mendapat dukungan mayoritas legislator," ujarnya.
Poly, sapaan akrab Paulus, mengemukakan, penyediaan perangkat teknologi informasi itu sudah saatnya disiapkan sehingga memudahkan warga, terutama para siswa maupun mahasiswa mengakses Internet untuk kebutuhan pendidikan.
Menurut dia, Pemkot Ambon idealnya menyediakan WiFi gratis karena selama ini siswa maupun mahasiswa yang mencari referensi terpaksa harus mengeluarkan dana, baik untuk membeli paket internet, menyewa di warnet maupun biaya perjalanan.
"Bila WiFi gratis tersedia, maka tinggal mengakses untuk dimanfaatkan bagi kebutuhan pendidikan, sehingga menunjukkan Ambon sudah melek teknologi informasi, tandas Poly.
Ia mengemukakan, pasangan "PANTAS" mengikuti Pilkada dengan visi "Ambon berkeadaban, berdaya saing, sejahtera berbasis Kearifan lokal yang berkeadilan dan didukung partisipasi masyarakat secara berkelanjutan".
Program kerja pertama "PANTAS" yang Pilkada pada 15 Februari 2017 menempati nomor urut dua (2) itu dijabarkan dengan rencana kegiatan antara lain pelatihan bagi 5.000 pencari kerja, penguatan kapasitas untuk 500 industri rumah tangga optimalisasi pelayanan prima perizinan hanya selama empat hari dan penguatan ekonom kreatif.
Kedua, pemberian beasiswa bagi 1.000 pelajar/ mahasiswa, penguatan kapasitas TPQ (Islam), sekolah minggu (Kristen Protestan) dan Sekami (Katholik), pelayanan prima Puskesmas 24 jam di lima kecamatan, pelayanan kesehatan reproduksi bagi anak maupun remaja perempuan serta vitsum et repertum gratis untuk korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Ketiga, revitalisasi dan optimalisasi pasar tradisioal di kecamatan, revitalisasi pasar Mardika menjadi moderen serta mengoptimalisasi fungsi pasar dan terminal transit Passo.
Keempat, mengintensifkan operasi pasar dan pengaturan jalur distribusi barang ( pengangkutan dan pergudangan).
Sedangkan, Sam mengemukakan, pasangan "PANTAS" memandang perlu melakukan penataan kawasan kumuh sebagai bagian dari program prioritas.
Tim pemenangan "PANTAS" telah mengambil data dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis, baik di Pemkot Ambon maupun Pemprov Maluku tentang kawasan kumuh yang perlu dibenahi.
"Kalau tidak salah di kota Ambon terdapat 15 kawasan kumuh yang membutuhkan penataan sehingga tercipta permukiman layak huni," tegas Sam.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Kami memprogramkan fasilitas WiFi gratis agar menunjukkan Ambon dinamis sebagaimana kota-kota lain di Tanah Air," kata Paulus, di Ambon, Rabu.
Program itu sudah dikoordinasikan dengan delapan partai politik (Parpol) pengusung dan satu pengusung yang memiliki keterwakilan 25 dari 35 legislator kota Ambon.
"Jadi bila PANTAS terpilih saat Pilkada pada 15 Februari 2017 untuk memimpin Kota Ambon, maka program ini diajukan dan pastinya mendapat dukungan mayoritas legislator," ujarnya.
Poly, sapaan akrab Paulus, mengemukakan, penyediaan perangkat teknologi informasi itu sudah saatnya disiapkan sehingga memudahkan warga, terutama para siswa maupun mahasiswa mengakses Internet untuk kebutuhan pendidikan.
Menurut dia, Pemkot Ambon idealnya menyediakan WiFi gratis karena selama ini siswa maupun mahasiswa yang mencari referensi terpaksa harus mengeluarkan dana, baik untuk membeli paket internet, menyewa di warnet maupun biaya perjalanan.
"Bila WiFi gratis tersedia, maka tinggal mengakses untuk dimanfaatkan bagi kebutuhan pendidikan, sehingga menunjukkan Ambon sudah melek teknologi informasi, tandas Poly.
Ia mengemukakan, pasangan "PANTAS" mengikuti Pilkada dengan visi "Ambon berkeadaban, berdaya saing, sejahtera berbasis Kearifan lokal yang berkeadilan dan didukung partisipasi masyarakat secara berkelanjutan".
Program kerja pertama "PANTAS" yang Pilkada pada 15 Februari 2017 menempati nomor urut dua (2) itu dijabarkan dengan rencana kegiatan antara lain pelatihan bagi 5.000 pencari kerja, penguatan kapasitas untuk 500 industri rumah tangga optimalisasi pelayanan prima perizinan hanya selama empat hari dan penguatan ekonom kreatif.
Kedua, pemberian beasiswa bagi 1.000 pelajar/ mahasiswa, penguatan kapasitas TPQ (Islam), sekolah minggu (Kristen Protestan) dan Sekami (Katholik), pelayanan prima Puskesmas 24 jam di lima kecamatan, pelayanan kesehatan reproduksi bagi anak maupun remaja perempuan serta vitsum et repertum gratis untuk korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Ketiga, revitalisasi dan optimalisasi pasar tradisioal di kecamatan, revitalisasi pasar Mardika menjadi moderen serta mengoptimalisasi fungsi pasar dan terminal transit Passo.
Keempat, mengintensifkan operasi pasar dan pengaturan jalur distribusi barang ( pengangkutan dan pergudangan).
Sedangkan, Sam mengemukakan, pasangan "PANTAS" memandang perlu melakukan penataan kawasan kumuh sebagai bagian dari program prioritas.
Tim pemenangan "PANTAS" telah mengambil data dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis, baik di Pemkot Ambon maupun Pemprov Maluku tentang kawasan kumuh yang perlu dibenahi.
"Kalau tidak salah di kota Ambon terdapat 15 kawasan kumuh yang membutuhkan penataan sehingga tercipta permukiman layak huni," tegas Sam.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016