Ambon, 23/1 (Antara Maluku) - Balai Arkeologi Maluku akan menggelar program arkeologi dan media yang dijadwalkan pada 17-19 Februari 2017.
Ketua panitia Arkeologi dan Media, Wuri Handoko, di Ambon, Senin, mengatakan, kegiatan ini dalam rangka mendukung dan menyukseskan Hari Pers Nasional (HPN) yang berlangsung di kota Ambon pada 6 - 10 Februari 2017.
"Kegiatan ini awalnya dijadwalkan berlangsung pada 6 - 8 Februari 2017. Namun, terkendala kegiatan HPN yang cukup padat, sehingga baru diselenggarakan pada 17-19 Februari 2017 dengan melibatkan media di kota Ambon, komunitas dan praktisi media," ujarnya.
Menurut dia, kegiatan ini bertujuan agar dunia pers, serta komunitas dan praktisi media (jurnalistik) dapat mengoptimalkan perannya menyebarluaskan informasi budaya melalui hasil penelitian arkeologi.
Sasarannya, agar menjadi pesan kebudayaan yang meluas dan menyentuh seluruh alam pikiran anak bangsa dan generasi sebagai cara pandang membangun identitas kebangsaan.
Manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan ini adalah mendekatakan wacana arkeologi sebagai pesan kebudayaan kepada para jurnalis dan praktisi media.
Begitu pula, membangun kesadaran para jurnalis untuk menyebarluaskan informasi arkeologi sebagai pesan kebudayaan yang konstruktif dalam pembangunan.
"Kami menginginkan adanyakesepahaman para jurnalis dan praktisi media, meliputi para pemilik media tentang dunia arkeologi yang penting sebagai ranah pendidikan dan kebudayaan dalam proses pembangunan kebudayaan dan identitas kebangsaan," kata Wuri.
Dia mengemukakan, sasaran program ini ditujukan bagi komunitas media yakni para jurnalis (wartawan) se - Kota Ambon, untuk membangun `sense of arkeologi di kalangan wartawan sehingga ranah arkeologi menjadi isu utama dalam setiap pemberitaan media.
Bentuk kegiatan Arkeologi dan media diantaranya temu junalistik arkeologi yang mempertemukan komunitas jurnalistik di kota Ambon pada khususnya serta provinsi Maluku dan Maluku Utara dengan para peneliti arkeologi.
Kegiatan ini untuk berdiskusi antara peneliti arkeologi dan bidang kebudayaan lainnya dengan media menyangkut isu-isu penelitian arkeologi yang penting guna membangun paradigma kebangsaan, serta pengenalan terhadap kerja penulisan arkeologi oleh wartawan senior dalam kerja peliputan kegiatan penelitian dan isu-isu kearkeologian.
Selain itu kegiatan menjelajah pusaka bahari Teluk Ambon berupa menjelajahi sekitar Teluk Dalam Ambon menggunakan armada laut dan mengunjungi situs-situs arkeologi dalam wilayah kota Ambon.
"Setelah itu membuat kesepakatan antara Balai Arkeologi Maluku dengan komunitas wartawan sebagai peserta kegiatan untuk membuat berita dan feature arkeologi seputar hasil kunjungan ke situs-situs dimaksud," ujarnya.
Wuri menambahkan, peserta yang akan terlibat sebanyak 30 orang yakni wartawan, para peneliti arkeologi di lingkungan Balai Arkeologi Maluku serta peneliti, pengamat dan praktisi budaya di lingkungan kota Ambon.
Narasumber yang terlibat dalam kegiatan ini peneliti senior dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang berpengalaman bekerjasama dengan media dalam penyebarluasan informasi arkeologi, serta wartawan senior dari media Kompas.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
Ketua panitia Arkeologi dan Media, Wuri Handoko, di Ambon, Senin, mengatakan, kegiatan ini dalam rangka mendukung dan menyukseskan Hari Pers Nasional (HPN) yang berlangsung di kota Ambon pada 6 - 10 Februari 2017.
"Kegiatan ini awalnya dijadwalkan berlangsung pada 6 - 8 Februari 2017. Namun, terkendala kegiatan HPN yang cukup padat, sehingga baru diselenggarakan pada 17-19 Februari 2017 dengan melibatkan media di kota Ambon, komunitas dan praktisi media," ujarnya.
Menurut dia, kegiatan ini bertujuan agar dunia pers, serta komunitas dan praktisi media (jurnalistik) dapat mengoptimalkan perannya menyebarluaskan informasi budaya melalui hasil penelitian arkeologi.
Sasarannya, agar menjadi pesan kebudayaan yang meluas dan menyentuh seluruh alam pikiran anak bangsa dan generasi sebagai cara pandang membangun identitas kebangsaan.
Manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan ini adalah mendekatakan wacana arkeologi sebagai pesan kebudayaan kepada para jurnalis dan praktisi media.
Begitu pula, membangun kesadaran para jurnalis untuk menyebarluaskan informasi arkeologi sebagai pesan kebudayaan yang konstruktif dalam pembangunan.
"Kami menginginkan adanyakesepahaman para jurnalis dan praktisi media, meliputi para pemilik media tentang dunia arkeologi yang penting sebagai ranah pendidikan dan kebudayaan dalam proses pembangunan kebudayaan dan identitas kebangsaan," kata Wuri.
Dia mengemukakan, sasaran program ini ditujukan bagi komunitas media yakni para jurnalis (wartawan) se - Kota Ambon, untuk membangun `sense of arkeologi di kalangan wartawan sehingga ranah arkeologi menjadi isu utama dalam setiap pemberitaan media.
Bentuk kegiatan Arkeologi dan media diantaranya temu junalistik arkeologi yang mempertemukan komunitas jurnalistik di kota Ambon pada khususnya serta provinsi Maluku dan Maluku Utara dengan para peneliti arkeologi.
Kegiatan ini untuk berdiskusi antara peneliti arkeologi dan bidang kebudayaan lainnya dengan media menyangkut isu-isu penelitian arkeologi yang penting guna membangun paradigma kebangsaan, serta pengenalan terhadap kerja penulisan arkeologi oleh wartawan senior dalam kerja peliputan kegiatan penelitian dan isu-isu kearkeologian.
Selain itu kegiatan menjelajah pusaka bahari Teluk Ambon berupa menjelajahi sekitar Teluk Dalam Ambon menggunakan armada laut dan mengunjungi situs-situs arkeologi dalam wilayah kota Ambon.
"Setelah itu membuat kesepakatan antara Balai Arkeologi Maluku dengan komunitas wartawan sebagai peserta kegiatan untuk membuat berita dan feature arkeologi seputar hasil kunjungan ke situs-situs dimaksud," ujarnya.
Wuri menambahkan, peserta yang akan terlibat sebanyak 30 orang yakni wartawan, para peneliti arkeologi di lingkungan Balai Arkeologi Maluku serta peneliti, pengamat dan praktisi budaya di lingkungan kota Ambon.
Narasumber yang terlibat dalam kegiatan ini peneliti senior dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang berpengalaman bekerjasama dengan media dalam penyebarluasan informasi arkeologi, serta wartawan senior dari media Kompas.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017