Ambon, 31/1 (Antara Maluku) - INPEX Masela Ltd. menutup salah satu program investasi sosialnya yakni pertanian organik yang telah dicanangkan sejak tahun 2010 untuk membantu masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).

Salah satu aspek strategis yang telah dilakukan dalam upaya pemberdayaan masyarakat adalah memfasilitasi pengembangan pertanian organik yang lebih ramah lingkungan di daerah itu sejak tahun 2013.

Lokasi pelaksanaan Program Pertanian Organik yaitu di Desa Kabiarat dan Desa Wowonda, kecamatan Tanimbar Selatan.

Pelaksana teknisnya Yayasan Gosri di bawah pimpinan Utju Suiatna, yang memberikan pendampingan khusus kepada petani tentang sistem pertanian organik, seperti pembuatan pupuk organik cair, pembuatan kompos, pembuatan bedengan tanah, teknik pengolahan tanah, pengukuran tingkat keasaman tanah, dan sebagainya.

Sebelum inisiasi ini berlangsung, petani di desa Kabiarat dan Wowonda menggunakan pupuk dan pembasmi hama secara berlebihan. Hal itu membuat tanah produksi semakin menurun kualitasnya dan akan rusak dalam jangka panjang.

"Inisiasi ini dimulai dengan serangkaian pelatihan dan pendampingan pengelolaan pertanian organik bagi petani di dua desa tersebut," kata Land Acquisition and Social performace (LA & SP Manager) INPEX, Puri Minari, dalam acara penutupan program tersebut yang berlangsung di lahan pertanian organik milik Qwirinus Luturmele, desa Kabiarat, Senin.

Puri menjelaskan, program ini dilaksanakan secara bertahap dalam waktu tiga tahun. Pada tahun ketiga ini, kerja INPEX fokus pada menumbuhkan kemandirian kelompok petani agar dapat terus melaksanakan sistem pertanian organik pascaprogram.

Kemandirian yang dimaksud meliputi pengadaan bahan pertanian organik, pemasaran produk, dan proses pengolahan produk rumah tangga.

Strategi yang dilakukan dalam pelaksanaan program yaitu pemberdayaan komunitas melalui peningkatan keterampilan dalam mengelola pertanian organik, peningkatan kapasitas petani melalui pendirian kelompok tani dan koperasi.

Selain itu, penyediaan fasilitas untuk meningkatkan produktivitas petani, penyiapan exit strategy dengan cara melibatkan pemerintah lokal secara intensif dan pelaksanaan proses monitoring dan evaluasi yang komprehensif untuk bahan pembelajaran program serupa.

Para ibu dalam anggota kelompok tani juga diberikan pelatihan keterampilan membuat bahan makanan olahan dari hasil pertaniannya, yaitu membuat bubuk cabai, berondong jagung, keripik sayuran dan es krim sayuran.

Untuk mendukung pencapaian target program, para petani didukung dengan fasilitas yang membantu meningkatkan produktivitasnya, seperti benih dengan harga terjangkau, hand tractor, pipa sprinkle untuk pengairan air, mesin penggilingan padi, alat pembuat es krim dan alat spinner pengering minyak untuk produksi keripik sayuran.

Para petani telah menerima manfaat dari program berupa peningkatan hasil produksi, peningkatan kualitas sayuran dan tidak mudah layu, peningkatan pendapatan, dan peningkatan keterampilan teknis dalam hal pertanian organik.

"Program investasi social yang dilakukan bukan serta merta merupakan program yang bersifat filantrofi tetapi melalui program yang bersifat jangka panjang atau multi year, yang bertujuan untuk kemandirian masyarakat dengan atau tanpa kehadiran INPEX di bumi Duan Lolat," kata Puri.

Dolmince Karsau, Wakil Satuan Kerja Khusus Industri Hulu Migas (SKK MIGAS) Wilayah Papua Maluku dalam sambutannya mengapresiasi program-program investasi sosial INPEX Masela Ltd. INPEX, yang dinilai berhasil ketimbang sejumlah Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) lainnya yang berada di wilayah Papua Maluku.

"Secara pribadi saya menilai bahwa program-program yang dilaksanakan oleh INPEX Masela ini sangat berhasil dan luar biasa. Mungkin ini akan menjadi acuan bagi kami di Papua. INPEX menurut kami sangat berhasil membina para petani di kecamatan Tanimbar Selatan," katanya.

Bupati Maluku Tenggara Barat yang diwakili Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Alo Batkormbawa, dalam sambutannya juga mengapresiasi INPEX Masela yang telah menjalankan program tersebut.

"Pak Bupati sangat konsen dengan apa yang sekarang kita lihat bersama ini. Kenapa demikian? Karena sejak dahulu, pola pertanian di Tanimbar dilakukan secara berpindah-pindah. Kebetulan di BAPPEDA saat ini baru ada bidang Litbang, sehingga mudah-mudahan ini menjadi perhatian," katanya.

Dia berharap, dengan adanya terobosan yang dilakukan INPEX para petani akan terus mengembangkan pola pertanian tersebut sehingga dapat menjawab kebutuhan pasar sekaligus menyambut perkembangan daerah MTB pada masa mendatang.

Uri, petani dari kelompok Dalam Lese menuturkan bahwa sebelum mendapat bantuan dari INPEX, lahan kebunnya digarap secara manual dan menggunakan sejumlah bahan kimia seperti peptisida untuk memperoleh hasil yang maksimal.

"Sejak saya menggunakan pola pertanian organik, hasilnya ternyata juga sangat baik untuk kesehatan saya dan keluarga. Saya jadi gemuk seperti saat ini, sementara saat ini pendapatan per hari meningkat menjadi Rp500.000," katanya.

Acara penutupan program pertanian organik itu dihadiri oleh perwakilan sejumlah pimpinan SKPD seperti Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Pimpinan BRI Cabang Saumlaki, dan para petani anggota Kelompok Tani dan Koperasi Tani Dalam Lese. 

Pewarta: Simon Lolonlun

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017