Ternate, 21/2 (Antara Maluku) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ternate, Maluku Uatara (Malut) menyatakan, terdapat dua jenis hasil bumi yang mengalami fluktuasi harga, yaitu kakao dan cengkeh, sedangkan yang lainnya masih tetap berada pada harga yang standar.

"Untuk, diketahui kakao dan cengkeh yang mengalami fluktuasi harga, karena kakao yang sebelumnya di harga Rp22.000 per kg, naik menjadi Rp25.000 per kg, atau naik berkisar 12 persen," kata Kabid Perindag, Disperindag Kota Ternate, Chairul Saleh di Ternate, Selasa.

Sedangkan untuk cengkeh, dari harga sebelumnya Rp97.000 per kg, turun menjadi Rp94.000 perkg, atau turun sebanyak tiga persen.

Ia menyebut, untuk yang berada pada harga normal adalah fuli pala di harga Rp115.000 perkg, pala biji seharga Rp57.000 per kg, untuk kopra sendiri di harga Rp9.500 per kg, kelapa buah Rp4.500 per kg dan kayu manis dengan harga Rp500 perikat.

Chairul menyatakan, untuk dua jenis hasil bumi yang mengalami fluktuatif, karena kebanyakan harga yang ada di Kota Ternate khususnya dan di Mlaut pada umumnya mengikuti harga yang ditentukan dari Surabaya.

Hal ini akan berdampak sampai di Ternate, karena kebanyakan banyak masyarakat menjual hasilnya di luar Malut, sehingga harga yang ada di luar berdampak dan sangat dipengaruhi oleh kebutuhan.

Sebab, saat ini, untuk cengkeh juga lagi dalam musimnya, sehingga karena stok kebutuhannya lagi sedang banyak, mengakibatkan permintaan sedang berkurang dan berpengaruh terhadap harga.

Sedangkan untuk kakao sedang mengalami kenaikan harga, hal itu lebih kepada stok yang mulai berkurang dan permintaan yang cukup meningkat, mengakibatkan harga juga sedikit mengalami peningkatan.

"Tetapi fluktuasi harga ini bisa saja berubah dan tidak menentu, karena semua tergantung permintaan dan kebutuhan stok, karena di sini yang berlaku hukum ekonomi, jika permintaan banyak dan stok berkurang maka akan terjadi lonjakan harga, begitu juga dengan sebaliknya, sehingga dengan keniakan harga hasil bumi ini, menjadi kebangkitan para petani-petani local," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017