Ambon, 9/3 (Antara Maluku ) - Para lulusan SMA maupun SMK di Maluku ditawarkan kuliah di Jerman dengan biaya pendidikan ditanggung pemerintah negara sahabat tersebut.

Wagub Maluku, Zeth Sahuburua, sesuai pertemuan dengan Konsultan Pendidikan dari Jerman, Markus Wunsche, di Ambon, Kamis, mengatakan, penawaran kuliah itu akan disampaikan kepada Gubernur, Said Assagaff.

"Saya akan menyampaikan penawaran ini kepada Gubernur Said sambil mengecek Dinas Pendidikan apakah ada anggaran untuk pengiriman berkuliah pada tahun 2017," ujarnya.

Pertimbangannya, APBD Maluku tahun anggaran 2017 sudah disahkan DPRD setempat sehingga harus dikoordinasikan ke Dinas Pendidikan apakah ada alokasi dana untuk biaya hidup yang harus ditanggung Pemprov Maluku.

"Sekiranya anggaran tersedia, maka bisa dikuliahkan pada 2017 dengan konsekuensi para calonnya harus melalui seleksi ketat," kata Wagub.

Hanya saja, dia memastikan, pengiriman mahasiswa berkuliah di Jerman akan dilaksanakan pada 2018 dengan anggarannya diajukan untuk mendapatkan pengesahan DPRD Maluku.

"Saya dan Gubernur Said setelah dilantik pada 10 Maret 2014 memprioritaskan peningkatan kualitas pendidikan guna mendorong percepatan pembangunan serta mekanisme pemerintahan dan pelayanan sosial sehingga penawaran kuliah dari pemerintah Jerman diapresiasi karena strategis bagi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)," ujar Wagub.

Dia juga memandang perlu dibuat fakta integritas bagi para calon mahasiswa yang berangkat ke Jerman dengan persyaratan harus memiliki prestasi akademik yang baik.

"Penandatanganan fakta integritas mengikat sehingga bila berkuliah ternyata prestasi tidak baik sehingga terpaksa dipulangkan, maka sekembalinya di Ambon harus mengembalikan biaya hidup yang ditanggung Pemprov Maluku," tandas Wagub.
Sejak 2013Konsultan Pendidikan dari Jerman, Markus Wunsche, mengemukakan, penawaran kuliah di negaranya telah dirintis di kota Ambon maupun kabupaten Maluku Tenggara sejak 2013.

Sosialisasi di Ambon antara lain di SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Xaverius, SMA Negeri 13, SMA Siwalima dan SMA kalam Kudus.

"Sejumlah mahasiswa asal kota Ambon sudah berkuliah di Jerman melalui jalur pribadi, makanya saat ini berkoordinasi dengan Pemprov Maluku," ujarnya.

Persyaratan biaya hidup ditanggung Pemprov Maluku karena harus mendeposit uangnya di rekening masing - masing mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari.

Disinggung persyaratan kuliah di Jerman, dia menjelaskan, lulus pendidikan SMA maupun SMK dengan nilai rata - rata 6,0, kecuali untuk kedokteran harus nilai minimum 8.

"Kami menawarkan berkuliah di Jerman karena 90 persen dosennya adalah profesor sehingga terjamin kualitas lulusan," tegas Markus.

Di Jerman saat ini tercatat sebanyak 7.000 mahasiswa asal Indonesia yang menekuni berbagai disiplin ilmu.




Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017