Ambon, 11/3 (Antara Maluku) - Fatayat Nahdlatul Ulama Indonesia Provinsi Maluku didorong untuk bisa menggali dan mengembangkan setiap potensi khas di daerah agar diolah menjadi produk unggulan dan membawa dampak ekonomi yang positif.

"Saya sangat mendorong teman-teman di Maluku bisa menggali apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan ekonomi," kata Ketua Umum Fatayat NU Indonesia Anggia Ermarini di Ambon, Sabtu.

Provinsi Maluku memiliki banyak potensi kekayaan alam laut maupun darat yang bisa dikembangkan menjadi produk unggulan sehingga harus bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi.

Fatayat NU pada beberapa kabupaten di Indonesia mempunyai program yang menghasilkan produk unggulan yang bisa dijual bukan hanya untuk kebutuhan sendiri tetapi juga dapat dipasarkan keluar komunitas mereka.

Misalya di Wonosobo atau Tegal yang membuat kue basah dan dijual hingga omzetnya bisa ratusan juta rupiah, kemudian Jawa Timur punya kerajinan tangan membuat jilbab yang disulam khas dan sering dijadikan souvenir di Istana Negara.

"Beberapa waktu lalu saya ke Bobana salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara yang memproduksi bakso ikan, harapannya bukan untuk konsumsi sendiri tetapi bisa dijual," kata Anggia Ermarini.

Fatayat NU Maluku juga didorong mengembangkan potensi yang ada sebagai wujud satu membantu program pemerintah untuk masalah penguatan ekonomi.

"Kemudian penataan organisasi Fatayat yang sudah menyeluruh dari Sabang sampai Merauke menjadi potensi luar biasa dan menurut saya jadi tantangan apakah kita mampu mengisi amanat organsiasi yang usianya 67 tahun ini, apakah mampu mengisi hal positif kepada masyarakat atau tidak," katanya.

Jadi ini bukan persoalan struktur organisasinya saja yang kuat tetapi individunya juga demikian agar mampu menjadi pelopor di masyarakat.

Anggia Ermarini berada di Ambon dalam rangka rapat kerja sekaligus melantik Pengurus Wilayah Fatayat NU Maluku diketuai Habiba Pelu, dan Pengurus Cabang Fatayat NU Kota Ambon diketuai Khadizah Makiang.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017