Ambon, 14/3 (Antara Maluku) - Angka kunjungan wisatawan nusantara (wisnu) ke Provinsi Maluku dalam tujuh tahun terakhir mengalami peningkatan yang siginifikan, dari 31.643 orang pada 2010 naik menjadi 122.575 orang pada 2016.
"Jumlah angka kunjungan wisnu ke Maluku terus mengalami peningkatan yang signifikan selama tujuh tahun terakhir ini," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Maluku Katerina Huwae, dalam pertemuan Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pariwisata se-Provinsi Maluku, di Ambon, Selasa.
Ia menyebutkan tahun 2010 angka kunjungan wisnu hanya sebesar 31.643 orang. Jumlah tersebut naik menjadi 37.708 orang pada 2011, dan meningkat tajam menjadi 52.599 orang pada tahun berikutnya.
Sedangkan tahun 2013 kunjungan wisnu mencapai 73.679 orang, naik lagi menjadi 96.459 orang pada 2014, kemudian mencapai 110.699 orang pada 2015.
Sedangkan untuk setahun terakhir hingga September 2016, tercatat ada 122.575 orang wisnu yang berkunjung ke Maluku.
Berbeda dengan kunjungan wisnu yang terus mengalami peningkatan, menurut Katerina, angka kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Maluku tidak stabil selama tujuh tahun terakhir.
Tercatat jumlah wisman pada 2010 hanya sebesar 10.059 orang, naik menjadi 15.603 orang pada 2011, dan meningkat lagi sebanyak 17.820 orang pada 2012, tapi kemudian mengalami penurunan tajam hingga hanya 15.174 orang pada 2013.
Angka tersebut sedikit meningkat pada 2014, dengan total kunjungan 16.295 orang, tapi kembali mengalami penurunan sebesar 1.592 orang pada 2015, sehingga hanya mencapai 14.703 orang.
"Setahun terakhir jumlah kunjungan wisman hanya berada pada angka 15.015 orang," kata Katerina.
Dia mengatakan lagi, untuk terus meningkatkan angka kunjungan wisman dan wisnu, Dinas Pariwisata Maluku telah merancang program dan kegiatan prioritas tahun 2014-2019, yakni pengembangan kemitraan, pengelolaan kekayaan dan keragaman budaya.
Pengembangan itu mengacu pada arah kebijakan pembangunan pariwisata, yakni peningkatan kelembagaan dengan meningkatan sumber daya manusia dan organisasi, pembinaan budayawan, seniman, pelaku pariwisata dan masyarakat, juga pembangunan infrastruktur objek wisata.
"Kami juga akan mengembangkan pemasaran dan promosi destinasi pariwisata, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan atraksi maupun event wisata," katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Jumlah angka kunjungan wisnu ke Maluku terus mengalami peningkatan yang signifikan selama tujuh tahun terakhir ini," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Maluku Katerina Huwae, dalam pertemuan Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pariwisata se-Provinsi Maluku, di Ambon, Selasa.
Ia menyebutkan tahun 2010 angka kunjungan wisnu hanya sebesar 31.643 orang. Jumlah tersebut naik menjadi 37.708 orang pada 2011, dan meningkat tajam menjadi 52.599 orang pada tahun berikutnya.
Sedangkan tahun 2013 kunjungan wisnu mencapai 73.679 orang, naik lagi menjadi 96.459 orang pada 2014, kemudian mencapai 110.699 orang pada 2015.
Sedangkan untuk setahun terakhir hingga September 2016, tercatat ada 122.575 orang wisnu yang berkunjung ke Maluku.
Berbeda dengan kunjungan wisnu yang terus mengalami peningkatan, menurut Katerina, angka kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Maluku tidak stabil selama tujuh tahun terakhir.
Tercatat jumlah wisman pada 2010 hanya sebesar 10.059 orang, naik menjadi 15.603 orang pada 2011, dan meningkat lagi sebanyak 17.820 orang pada 2012, tapi kemudian mengalami penurunan tajam hingga hanya 15.174 orang pada 2013.
Angka tersebut sedikit meningkat pada 2014, dengan total kunjungan 16.295 orang, tapi kembali mengalami penurunan sebesar 1.592 orang pada 2015, sehingga hanya mencapai 14.703 orang.
"Setahun terakhir jumlah kunjungan wisman hanya berada pada angka 15.015 orang," kata Katerina.
Dia mengatakan lagi, untuk terus meningkatkan angka kunjungan wisman dan wisnu, Dinas Pariwisata Maluku telah merancang program dan kegiatan prioritas tahun 2014-2019, yakni pengembangan kemitraan, pengelolaan kekayaan dan keragaman budaya.
Pengembangan itu mengacu pada arah kebijakan pembangunan pariwisata, yakni peningkatan kelembagaan dengan meningkatan sumber daya manusia dan organisasi, pembinaan budayawan, seniman, pelaku pariwisata dan masyarakat, juga pembangunan infrastruktur objek wisata.
"Kami juga akan mengembangkan pemasaran dan promosi destinasi pariwisata, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan atraksi maupun event wisata," katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017