Ternate, 21/3 (Antara Maluku) - Harga cengkih di Ternate, Maluku Utara (Malut) pekan ini mencapai Rp100.000/kg atau naik jika dibandingkan dengan pekan lalu yang hanya Rp97.000/kg, sementara harga komoditas perkebunan lainnya stabil.

Johni, pengusaha hasil bumi di Ternate, Selasa, mengatakan naiknya harga cengkih itu karena permintaan dari daerah tujuan antarpulau tinggi, sedangkan stok di tingkat petani semakin sedikit.

Di Ternate dan daerah lainnya di Malut saat ini telah selesai masa panen sehingga stok cengkih di tingkat petani menyusut, terbukti dari sepinya petani yang datang menjual cengkih ke pengusaha pengumpul.

Namun, kata Johni, bisa saja masih ada petani yang menyimpan stok untuk menunggu naiknya harga, terutama para petani yang sekaligus menjadi pengumpul cengkih produksi rekan-rekannya.

Oleh karena itu, para pengusaha hasil bumi di Ternate berharap dengan naiknya harga cengkih yang menembus angka Rp100.000/kg, para petani yang masih menyimpan cengkih dapat tertarik untuk menjualnya, bahkan jika mereka menjual dengan jumlah besar harganya dinaikkan menjadi Rp101.000/kg.

Sementara itu, harga biji pala kering stabil pada angka Rp55.000/kg dan fuli pala kering Rp115.000/kg, kecuali fuli pala kering berkualitas bagus harganya bisa mencapai Rp117.000/kg.

Demikian pula harga kakao tetap stabil pada angka Rp20.000/kg dan kopra Rp9000/kg.

Harga kopra itu dianggap murah karena beberapa waktu lalu harganya mencapai di atas Rp10.000/kg.

Johni menambahkan, khusus harga biji pala dan fuli pala dalam beberapa pekan kedepan kemungkinan tetap akan stabil seperti itu, bahkan tidak tertutup kemungkinan akan turun karena saat ini pala di tingkat petani cukup banyak karena panen belum selesai.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017