Ambon, 24/3 (Antara Maluku) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku menargetkan peningkatan pelayanan akses air minum bagi masyarakat bisa mencapai 82,98 persen pada 2017.

"Target air minum yang harus dicapai oleh Dinas PUPR pada 2017 adalah 82,98 persen, sedangkan untuk Kota Ambon harus mencapai 86,15 persen. Diharapkan tahun 2019 bisa mencapai 97,35 persen," kata Asisten Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (PSPAM) Dinas PUPR Maluku Lordy F. de Wanna di Ambon, Jumat.

Ia mengatakan untuk mencapai target tersebut, Dinas PUPR melalui melalui bidang Ciptakarya, khususnya Satker PSPAM yang merupakan tim penyedia fasilitas air minum bagi masyarakat akan membangun sistem perpipaan untuk mengalirkan air tanah ke permukaan.

"Sesuai dengan program 100-0-100 yang telah dicanangkan oleh Direktorat Ciptakarya Kementerian PUPR untuk Provinsi Maluku tahun 2019 adalah 100 akses air minum dan sanitasi terpenuhi, dan nol persen kawasan kumuh perkotaan," katanya.

Saat ini, kata dia, penyediaan air bersih di Maluku menggunakan dua cara, yakni sistem gravitasi atau mengandalkan sumber air dan sistem pompanisasi dari sumur dangkal yang dilengkapi pompa bertenaga surya.

Sistem pompa digunakan untuk untuk kawasan-kawasan yang kekurangan sumber air.

Salah satu sistem penyediaan air minum (SPAM) gravitasi adalah di Instalasi air Ibukota Kecamatan (IKK) Passo yang dibangun pada 2013, guna mencukupi kebutuhan air bersih penduduk di Kecamatan Baguala yang berjumlah kurang lebih 24.867 jiwa.

Melalui unit Sambungan Rumah (SR) yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Ambon, air bersih dari IKK dialirkan ke rumah-rumah.

Sebelum SPAM IKK Passo dibangun, masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih mengandalkan sumur dangkal yang debitnya selalu turun, bahkan mengering ketika musim kemarau, sedangkan sumber mata air berada di daerah pegunungan yang berjarak sekitar tiga hingga empat kilometer.

Sedangakn SPAM dengan mengandalkan pompa tenaga surya untuk mengalirkan air dari sumur dangkal ke bak penampung (reservoir), kemudian disalurkan ke pemukiman masyarakat dan bisa digunakan selama 24 jam per hari, baru saja dibangun di Kecamatan Hatusua, Kabupaten Seram Bagian Barat.

SPAM yang selesai dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016 itu, telah resmi melayani kurang lebih 3.325 jiwa di Hatusua.

"Saat ini ada 450 unit SR yang telah dipasang untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari 2.500 jiwa di Desa Passo," ucapnya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017