Ambon, 6/4 (Antara Maluku) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku Bambang Hermanto mengatakan pada Januari 2017, penyaluran kredit perbankan di daerah ini secara year on year (yoy) meningkat sebesar 9,66 persen dibandingkan bulan sama tahun 2016.

"Peningkatan penyaluran kredit di Maluku ditopang oleh peningkatan kredit pada beberapa sektor ekonomi," kata Bambang, di Ambon, Kamis.

Menurut dia, dilihat dari penyaluran kredit per sektor ekonomi, penyaluran kredit pada sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan tercatat meningkat signifikan sebesar 49,75 persen dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya (yoy) yakni dari Rp68 miliar menjadi Rp102 miliar.

Pertumbuhan sektor pertanian ini termasuk yang paling tinggi bersama dua sektor produktif lainnya, yakni sektor pertambangan dan penggalian 58,26 persen, dan sektor jasa pendidikan 63,86 persen.

Sedangkan jika dilihat secara nominal peningkatan terbesar terjadi pada sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp77,88 miliar sebagai sektor produktif dengan pangsa terbesar mencapai 20,51 persen dari total kredit.

Namun, lanjut Bambang, secara keseluruhan pertumbuhan penyaluran kredit di Provinsi Maluku masih tergantung pada penyaluran kredit konsumtif yang meningkat sebesar Rp786,21 miliar atau tumbuh 13,28 persen (yoy) dengan pangsa 69,85 persen dari total kredit.

Penyaluran kredit perbankan tersebut berlangsung dengan kualitas kredit yang tetap terjaga. Dari risiko kredit, per Januari 2017 rasio Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah tercatat sebesar 1,51 persen atau di bawah nasional yang tercatat 3,09 persen dan masih jauh di bawah target indikatif nasional untuk rasio NPL yang maksimal sebesar 5 persen.

"Dibanding posisi Desember 2016, penyaluran kredit yoy pada Januari 2017 sedikit melambat, tercatat pada bulan sebelumnya pertumbuhan penyaluran kredit yoy sebesar 9,72 persen," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Ketua OJK Muliaman D Hadad dalam pertemuan tahunan industri jasa keuangan mengatakan target nasional pertumbuhan kredit perbankan diharapkan bisa mencapai 12 persen pada akhir tahun 2017.

Karena itu, perbankan perlu terus didorong dan peranan pemerintah daerah diperlukan untuk memberikan kemudahan berusaha dan suasana bisnis yang kondusif, sehingga dapat lebih menggerakkan sektor riil agar penyerapan kredit dapat lebih besar.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017