Ambon, 13/4 (Antara Maluku) - Kapal Pembangkit Listrik Karadeniz atau Karadeniz Powership Yasin Bey Marine Vessel Power Plant (MVPP) telah beroperasi di Ambon sejak 1 April 2017.
Siaran pers PT Kar Powership Indonesia yang diterima Antara, Kamis menyebutkan, kapal berdaya 120 MW itu akan memasok listrik ke sistem interkoneksi kelistrikan di kawasan Maluku.
Tanggal Operasional atau COD (Commercial Operation Date) dari kapal pembangkit listrik Yasin Bey dimulai pada 1 April 2017 dan langsung beroperasi secara penuh sejak saat itu.
Seluruh persiapan administrasi dan keamanan sudah diselesaikan untuk mendukung beroperasinya Kapal Pembangkit dari mulai terhubung ke jaringan listrik hingga menghasilkan tenaga listrik.
"Kar Powership bekerja sama dengan PLN untuk memastikan sinkronisasi secara cepat agar proyek ini dapat beroperasi segera sehingga mampu mendistribusikan daya listrik kepada seluruh masyarakat wilayah Ambon," kata Direktur Asia Pasifik PT Kar Powership, Ufuk Berk.
Ufuk menambahkan Yasin Bey adalah Kapal Pembangkit ketiga yang akan beroperasi di Indonesia setelah Zeynep Sultan yang telah beroperasi di Amurang, Sulawesi Utara dan Gkhan Bey di Bolok, Kupang.
"Selain itu, akan terdapat dua kapal pembangkit lainnya yang akan dikirim ke Belawan (Sumatera Utara) dengan ukuran dan kapasitas terbesar yakni 240 MW serta Lombok (Nusa Tenggara Barat) dengan kapasitas tenaga listrik 60 MW," katanya.
Yasin Bey, sama seperti kapal pembangkit listrik Zeynep Sultan dan Gokhan Bey, mampu memberikan daya listrik yang lebih murah karena mesinnya lebih efisien dan dapat beroperasi dengan HFO (Heavy Fuel Oil), yang jauh lebih murah daripada HSD (High Speed Diesel).
Selain itu, kapal ini juga bersifat fleksibel dalam hal bahan bakar karena dapat beroperasi dengan keduanya baik LNG dan HFO. Fleksibilitas ini akan membantu PLN guna mengoptimalkan pembaharuan energi.
Salah satu hal yang terpenting adalah kapal pembangkit listrik ini tidak perlu pasokan listrik eksternal (black start), sehingga teknologi ini sangat cocok digunakan untuk memasok listrik ke pulau-pulau yang beban listriknya berfluktuasi.
Yasin Bey dioperasikan oleh PT Kar Powership Indonesia, anak perusahaan Karpower Internasional di Turki. PT Kar Powership, juga berkomitmen untuk terus berinvestasi di Indonesia, dan akan meningkatkan peran serta kemampuan masyarakat lokal.
PT Kar Powership Indonesia adalah anak perusahaan dari Karpowership, pemilik tunggal, operator dan pembangun armada Kapal Pembangkit (pembangkit listrik terapung) yang pertama di dunia. Sejak 2010, sebanyak tiga belas Kapal Pembangkit telah selesai dibuat dengan total kapasitas yang terpasang melebihi 2,700 MW. Kapal Pembangkit tambahan kapasitas 5,000 MW sedang dalam proses pembuatan ataupun sedang dalam proses menunggu.
Kapal Pembangkit telah memasok 15% untuk Irak Selatan, 27% wilayah Lebanon, 22% wilayah Ghana, 16% untuk Zambia, 31% wilayah Sulawesi Utara 54% Nusa Tenggara Timur, 100% Ambon dengan jaringan total listrik di Indonesia dari tiga kapal pembangkit yang telah dijadwalkan untuk disebarkan di seluruh kepulauan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2017.
Saat ini, Karadeniz memiliki lebih dari 2.000 karyawan dan terus berkembang melalui energi terbarukan, pembangunan kapal pembangkit dan solusi inovatif penyediaan energi lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
Siaran pers PT Kar Powership Indonesia yang diterima Antara, Kamis menyebutkan, kapal berdaya 120 MW itu akan memasok listrik ke sistem interkoneksi kelistrikan di kawasan Maluku.
Tanggal Operasional atau COD (Commercial Operation Date) dari kapal pembangkit listrik Yasin Bey dimulai pada 1 April 2017 dan langsung beroperasi secara penuh sejak saat itu.
Seluruh persiapan administrasi dan keamanan sudah diselesaikan untuk mendukung beroperasinya Kapal Pembangkit dari mulai terhubung ke jaringan listrik hingga menghasilkan tenaga listrik.
"Kar Powership bekerja sama dengan PLN untuk memastikan sinkronisasi secara cepat agar proyek ini dapat beroperasi segera sehingga mampu mendistribusikan daya listrik kepada seluruh masyarakat wilayah Ambon," kata Direktur Asia Pasifik PT Kar Powership, Ufuk Berk.
Ufuk menambahkan Yasin Bey adalah Kapal Pembangkit ketiga yang akan beroperasi di Indonesia setelah Zeynep Sultan yang telah beroperasi di Amurang, Sulawesi Utara dan Gkhan Bey di Bolok, Kupang.
"Selain itu, akan terdapat dua kapal pembangkit lainnya yang akan dikirim ke Belawan (Sumatera Utara) dengan ukuran dan kapasitas terbesar yakni 240 MW serta Lombok (Nusa Tenggara Barat) dengan kapasitas tenaga listrik 60 MW," katanya.
Yasin Bey, sama seperti kapal pembangkit listrik Zeynep Sultan dan Gokhan Bey, mampu memberikan daya listrik yang lebih murah karena mesinnya lebih efisien dan dapat beroperasi dengan HFO (Heavy Fuel Oil), yang jauh lebih murah daripada HSD (High Speed Diesel).
Selain itu, kapal ini juga bersifat fleksibel dalam hal bahan bakar karena dapat beroperasi dengan keduanya baik LNG dan HFO. Fleksibilitas ini akan membantu PLN guna mengoptimalkan pembaharuan energi.
Salah satu hal yang terpenting adalah kapal pembangkit listrik ini tidak perlu pasokan listrik eksternal (black start), sehingga teknologi ini sangat cocok digunakan untuk memasok listrik ke pulau-pulau yang beban listriknya berfluktuasi.
Yasin Bey dioperasikan oleh PT Kar Powership Indonesia, anak perusahaan Karpower Internasional di Turki. PT Kar Powership, juga berkomitmen untuk terus berinvestasi di Indonesia, dan akan meningkatkan peran serta kemampuan masyarakat lokal.
PT Kar Powership Indonesia adalah anak perusahaan dari Karpowership, pemilik tunggal, operator dan pembangun armada Kapal Pembangkit (pembangkit listrik terapung) yang pertama di dunia. Sejak 2010, sebanyak tiga belas Kapal Pembangkit telah selesai dibuat dengan total kapasitas yang terpasang melebihi 2,700 MW. Kapal Pembangkit tambahan kapasitas 5,000 MW sedang dalam proses pembuatan ataupun sedang dalam proses menunggu.
Kapal Pembangkit telah memasok 15% untuk Irak Selatan, 27% wilayah Lebanon, 22% wilayah Ghana, 16% untuk Zambia, 31% wilayah Sulawesi Utara 54% Nusa Tenggara Timur, 100% Ambon dengan jaringan total listrik di Indonesia dari tiga kapal pembangkit yang telah dijadwalkan untuk disebarkan di seluruh kepulauan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2017.
Saat ini, Karadeniz memiliki lebih dari 2.000 karyawan dan terus berkembang melalui energi terbarukan, pembangunan kapal pembangkit dan solusi inovatif penyediaan energi lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017