Ambon, 12/7 (Antara Maluku) - Kepala SMA Kristen Kalam Kudus Ambon Josi Pattikawa (35) menyatakan pihaknya akan mengembangkan kegiatan kurikuler, baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut.

"Kegiatan kurikuler merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap siswa. Program ini berisi berbagai kemampuan dasar dan kemampuan minimal yang harus dimiliki siswa," katanya kepada Antara di Ambon, Rabu.

Menurut Josi, keberhasilan pendidikan ditentukan oleh pencapaian siswa pada tujuan kegiatan kurikuler, seperti keberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi yang sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan di sekolah.

Evaluasi keberhasilan pencapaian ditentukan dengan menggunakan tes," katanya.

Selanjutnya, kegiatan intrakurikuler yang merupakan kegiatan tatap muka dalam alokasi waktu tertentu setiap minggu yang telah di susun oleh pihak sekolah. Kegiatan ini memiliki waktu cukup banyak sesuai kurikulum masing-masing mata pelajaran.

Josi mengungkapkan, sesungguhnya, prestasi siswa harus dipandang dalam konteks menyeluruh. Tidak hanya dalam aspek akademik berupa hasil belajar semata, namun mencakup semua bidang akademik dan non-akademik, termasuk di dalamnya prestasi di bidang kegiatan ekstrakurikuler.

"Prestasi ektsrakurikuler antara lain bidang keagamaan, kesenian, kepramukaan, olah raga, kebudayaan dan lainnya. Prestasi belajar ekstrakurikuler ini justru berperan paling penting dalam kehidupan siswa di tengah masyarakat," katanya.

Ia menegaskan, siswa yang berprestasi di bidang seni dan budaya dapat mengaplikasikan keterampilannya itu ketika terjun ke tengah masyarakat kelak.

Josi lebih jauh menyatakan, mulai tahun ajaran baru 2017/2018 ada penambahan jam mengajar, terutama untuk mata pelajaran sains yang sering dilombakan dalam kejuaraan olimpiade baik tingkat nasional maupun internasional.

"Kami rencanakan tahun ajaran baru ini ada penambahan jam mengajar untuk satu jam pertama khusus yang berkaitan dengan mata pelajaran sains yang akan dilombakan dalam olimpiade, seperti matematika dan fisika, bahkan nanti ujian sekolah akan menerapkan ujian berbasis komputer, sebelum pelaksanaan UNBK," katanya.

Ia juga mengatakan para guru di SMA Kalam Kudus Ambon pun perlu ditingkatkan kapasitasnya, sehingga saat mengajar dapat dipahami dengan mudah oleh siswa.

Menurut Josi, hal yang perlu diperhatikan untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan adalah aspek kognitif anak, yang berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana yakni mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.

Aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.

"Hal terpenting lainnya adalah aspek kerohanian, karena permasalahan karakter semakin meningkat di zaman modern sekarang. Berbagai krisis moral tengah melanda negara kita seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran antarpelajar, dan pelecehan seksual," kata Josi.

Karena itu, siswa harus diberikan ilmu pengetahuan dan ditanamkan nilai-nilai karakter agar ilmu yang didapat bisa menjadi bekal dalam kehidupan pada masa sekarang dan mendatang.

"Pendidikan karakter tidak hanya diberikan melalui kegiatan pembelajaran di kelas, tetapi juga diberikan melalui kegiatan kerohanian. Kalau aspek kognitif dan aspek kerohanian sejalan, anak-anak dapat meraih prestasi terbaik," katanya.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017