Ambon, 1/8 (Antara Maluku) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat Kota Tual pada pada Juli 2017 mengalami inflasi sebesar 2,29 persen dengan indeks harga komsumen (IHK) 154,37.

"Terjadi inflasi sebesar itu mengakibatkan Kota Tual menduduki rangking pertama dari 82 kota IHK di Indonesia. Inflasi bulanan kota Tual menduduki peringkat satu serta inflasi dari tahun ke tahun juga rangking satu," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Maluku, Jessica Pupella di Ambon,

Sedangkan dari 82 kota IHK di Indonesia, lanjutnya, tercatat 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota lainnya terjadi deflasi.

Dia menjelaskan, inflasi tertinggi terjadi di Kota Bau- Bau sebesar 2,44 persen, dengan IHK 134,83, dan inflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 127,99.

"Deflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 1,50 persen dengan IHK 133,53, dan terendah di Kota Metro dan Kota Probolinggo masing - masing sebesar 0,07 persen dengan IHK 136,49 dan 126,10," ujarnya.

Inflasi tahun kalender Kota Tual pada Juli 2017 sebesar 10,16 persen dan inflasi dari tahun ke tahun (Juli 2017 terhadap Juli 2016) 11,45 persen.

Jessica mengatakan, inflasi di Kota Tual terjadi pada tiga kelompok pengeluaran. Inflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 5,35 persen, dan inflasi terendah kelompok sandang 0,50 persen.

Sedangkan deflasi terjadi pada dua kelompok pengeluaran. Kelompok makanan jadi, minuman rokok, dan tembakau sebesar 0,05 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,02 persen.

Kelompok kesehatan maupun pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak terjadi perubahan.

Sedangkan komoditas yang menyumbang terjadi inflasi di Kota Tual adalah ikan baronang, ikan cakalang, daun singkong, ikan kembung, dan angkutan udara.

Komoditas yang menyumbang terjadinya deflasi yakni ikan teri, ikan kakap putih, bawang putih, ketela pohon, dan embal gepe.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017