Ternate, 13/8 (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, akan memanfaatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menampung dan memasarkan komoditas pertanian setempat ke luar kabupaten itu.
Bupati Halmahera Barat Danny Missy di Ternate, Minggu, berharap para petani tidak lagi hanya bergantung pada pedagang pengumpul dalam memasarkan komoditas pertaniannya setelah memanfaatkan BUMD dalam menampung dan memasarkan komoditas pertanian di daerah itu.
Para petani di Halmahera Barat dalam memasarkan komoditas pertanianya, seperti cengkih, pala, kopra, dan tanaman pangan selama ini hanya bergantung pada para pedagang pengumpul yang biasanya menetapkan harga rendah sehingga petani sulit menikmati harga yang layak.
Menurut Bupati, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan sejumlah daerah untuk tujuan pemasaran komoditas pertanian Halmahera Barat, di antaranya Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan melalui kerja sama segi tiga emas.
Selain itu, pihaknya telah menjalin kerja sama serupa dengan Pemprov Jawa Timur dengan memprioritaskan komoditas kopra, pala, dan cengkih dengan harga relatif tinggi, kopra sebesar Rp15 ribu per kilogram, jauh di atas harga pembelian pedagang pengumpul di Halmahera Barat sekitar Rp7.000,00-an/kg.
"Kerja sama Pemkab Halmahera Barat dengan Pemprov Jawa Timur juga mencakup kesediaan daerah itu untuk memasok kebutuhan pokok dan berbagai barang industri, seperti bahan bangunan ke Halmahera Barat," kata Bupati.
Harga kebutuhan pokok dan bahan bangunan dari Jawa Timur itu setelah masuk di pasaran Halmahera Barat akan jauh lebih murah daripada yang didatangkan oleh para pegadang atau pengusaha setempat karena penetapan harganya mengacu harga Jawa Timur dan ditambah biaya angkut.
Bupati Danny Missy menambahkan bahwa Pemkab Halmahera Barat telah berhasil melobi pemerintah pusat untuk menyediakan kapal tol laut untuk mengangkut komoditas dari Halmahera Barat ke Jawa Timur dan mengangkut kebutuhan pokok dari Jawa Timur ke Halmahera Barat sehingga biaya angkutnya lebih murah.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
Bupati Halmahera Barat Danny Missy di Ternate, Minggu, berharap para petani tidak lagi hanya bergantung pada pedagang pengumpul dalam memasarkan komoditas pertaniannya setelah memanfaatkan BUMD dalam menampung dan memasarkan komoditas pertanian di daerah itu.
Para petani di Halmahera Barat dalam memasarkan komoditas pertanianya, seperti cengkih, pala, kopra, dan tanaman pangan selama ini hanya bergantung pada para pedagang pengumpul yang biasanya menetapkan harga rendah sehingga petani sulit menikmati harga yang layak.
Menurut Bupati, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan sejumlah daerah untuk tujuan pemasaran komoditas pertanian Halmahera Barat, di antaranya Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan melalui kerja sama segi tiga emas.
Selain itu, pihaknya telah menjalin kerja sama serupa dengan Pemprov Jawa Timur dengan memprioritaskan komoditas kopra, pala, dan cengkih dengan harga relatif tinggi, kopra sebesar Rp15 ribu per kilogram, jauh di atas harga pembelian pedagang pengumpul di Halmahera Barat sekitar Rp7.000,00-an/kg.
"Kerja sama Pemkab Halmahera Barat dengan Pemprov Jawa Timur juga mencakup kesediaan daerah itu untuk memasok kebutuhan pokok dan berbagai barang industri, seperti bahan bangunan ke Halmahera Barat," kata Bupati.
Harga kebutuhan pokok dan bahan bangunan dari Jawa Timur itu setelah masuk di pasaran Halmahera Barat akan jauh lebih murah daripada yang didatangkan oleh para pegadang atau pengusaha setempat karena penetapan harganya mengacu harga Jawa Timur dan ditambah biaya angkut.
Bupati Danny Missy menambahkan bahwa Pemkab Halmahera Barat telah berhasil melobi pemerintah pusat untuk menyediakan kapal tol laut untuk mengangkut komoditas dari Halmahera Barat ke Jawa Timur dan mengangkut kebutuhan pokok dari Jawa Timur ke Halmahera Barat sehingga biaya angkutnya lebih murah.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017