Ambon, 19/8 (Antara Maluku) - Panitia perayaan dua abad pahlawanan nasional Martha Christina Tiahahu menggelar bakti sosial di desa Tenga - Tenga, kecamatan Salahutu, pulau Ambon, kabupaten Maluku Tengah, Sabtu.

Bakti sosial hasil kerja sama dengan Dinas Kesehatan Maluku maupun kabupaten Maluku Tengah ini menerjunkan tiga dokter, yang melakukan pemeriksaan maupun pengobatan umum, penyuluhan kanker, pemeriksaan dini kanker dan penyuluhan kesehatan gigi bagi anak - anak.

Kegiatan itu difasilitasi Puskesmas Desa Tenga - Tenga dan dukungan dua dokter intternship dari Puskesmas Suli, yang sebelumnya telah dikoordinasikan dengan pemerinah desa setempat.

Kepala Desa Tenga - Tenga, Farhan Tuharea menyambut baik bakti sosial dari panitia perayaan dua abad pahlawan Martha Christina Tiahahu itu.

"Kami terharu karena kegiatan ini mencerminkan hubungan pela Tenga - Tenga dan desa Abubu, pulau Nusalaut, kabupaten Maluku Tengah yang di wariskan para leluhur," ujarnya.

Karena itu, sebagai basudara (saudara) pela mendukung semua kegiatan perayaan dua abad Martha Christina Tiahahu yang juga mencerminkan keharmonisan antarumat beragama di Maluku, karena warga Tenga- Tenga beragama Islam dan Abubu Kristen Protestan.

"Sungguh indah warisan leluhur yang menjalin pela tidak membedakan agama sehingga ini harus dilestarikan para generasi muda warga Tenga - Tenga dan Abubu," tandas Farhan.

Ketua Panitia Dua Abad Martha Christina Tiahahu, Lusy Peilouw, mengemukakan, bakti sosial diawali di Tenga - Tenga untuk mendorong motivasi orang basudara yang harus dicerminkan anak cucu pahlawan nasional Martha Christina Tiahahu.

"Syukurlah bakti sosial ini melayani 370 warga Tenga - Tenga, baik lansia maupun dewasa serta pelayanan kesehatan gigi oleh Sally Tanamal, SKG bagi 30 anak," ujarnya.

Lusy mengemukakan, bakti sosial ini diprogramkan juga di pulau Nusalaut, pulau Saparua dan pulau Haruku yang biasanya disebut Kepulauan Lease.

Kegiatannya antara lain sosialisasi pengenalan dan pencegahan bahaya kanker bagi perempuan, pemeriksaan atau deteksi dini kanker payudara dan serviks serta pelayanan KB dan pengobatan gratis.

Pastinya rangkaian kegiatan, baik tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional menjelang puncak perayaan dua abad Martha Christina Tiahahu telah dikoordinasikan dengan Gubernur Maluku, Said Assagaff, Ketua DPRD Maluku, Edwin Huwae, Pangdam XVI/ Pattimura, Mayjen TNI Doni Monardo, Kapolda Maluku, Irjen Pol. Deden Juhara dan Danlantamal IX/ Ambon dan Laksamana Pertama TNI Nur Singgih Prihartono.

Bahkan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise mendukung penulisan buku tentang reproduksi spirit perjuangan pahlawan nasional, Martha Christina Tijahahu dengan kesediaannya untuk menulis kata pengantar untuk pencetakan buku tersebut.

"Kami juga mengapresiasi dambaan Gubernur Maluku, Said Assagaff yang telah mengundang Presiden, Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri perayaan dua abad pahlawan nasional Martha Christina Tijahahu di desa Abubu pada 2 Januari 2018 melalui Menteri Yohana saat berkunjung ke Ambon pada 25 Mei 2017," tandas Lusy.

Sebelumnya, ahli waris pahlawanan nasional tersebut yakni Leonard, Frans, Alexander, Petrus maupun Martha Christina Tijahahu pada 18 Mei 2017 menyurati Gubernur Maluku, Said Assagaff untuk membangun monumen baru di desa Abubu karena lama dinilai tidak layak.

Martha dalam suatu operasi pembersihan kolonial Belanda pada Desember beserta 39 orang lainnya tertangkap dan dibawa dengan kapal Eversten ke Pulau Jawa untuk dipekerjakan secara paksa di perkebunan kopi.

Selama di atas kapal, kondisi kesehatan Martha Christina Tiahahu semakin memburuk, ia menolak makan dan pengobatan.

Akhirnya pada 2 Januari 1818, selepas Tanjung Alang, pulau Ambon, Martha Christina Tiahahu menghembuskan nafas yang terakhir. Jenazah Martha Christina Tiahahu disemayamkan dengan penghormatan militer ke laut Banda.

Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 012/TK/Tahun 1969, tertanggal 20 Mei 1969, Martha Christina Tiahahu secara resmi diakui sebagai Pahlawan Nasional.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017