Ambon (ANTARA) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon melakukan prosesi tabur bunga dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional Martha Christina Tiahahu ke-207 di Kota Ambon, Maluku.
“Peringatan Hari Pahlawan Martha Christina Tiahahu sebagai wujud penghargaan sekaligus mengenang jasa pahlawan nasional itu yang telah gugur saat berjuang mengusir penjajah dari Indonesia,” kata Komandan Lantamal IX Ambon Brigadir Jenderal TNI (Mar) Suwandi di Ambon, Kamis.
Upacara tabur bunga untuk Martha Tiahahu tersebut dilakukan pada 2 Januari setiap tahun untuk mengenang wafatnya pahlawan perempuan asal Maluku itu pada 2 Januari 1818.
Di Dermaga Irian Lantamal IX Ambon, upacara tabur bunga dipimpin oleh Brigjen Suwandi yang bertindak selaku inspektur upacara dan Mayor Laut (S) Samsun yang bertindak sebagai komandan upacara.
Dia menjelaskan Martha Christina Tiahahu atau MC Tiahahu seorang gadis dari Negeri Abubu di Nusalaut, Maluku Tengah yang pada usia 17 tahun ikut mengangkat senjata melawan tentara kolonial Belanda. Ayahnya adalah Kapitan Paulus Tiahahu, seorang kapitan dari Negeri Abubu yang membantu Thomas Matulessy dalam Perang Pattimura pada tahun 1817.
“MC Tiahahu merupakan seorang pejuang kemerdekaan. Ketika ikut dalam pertempuran melawan tentara Belanda saat Perang Pattimura, ia masih remaja. Keberaniannya terkenal di kalangan pejuang, masyarakat luas, dan bahkan musuh-musuhnya,” katanya.
Berdasarkan sejarah, sejak awal perjuangan, ia selalu ikut mengambil bagian dan pantang mundur. Dengan rambut panjang yang terurai ke belakang serta berikat kepala sehelai kain berang (merah), ia setia mendampingi ayahnya dalam setiap pertempuran, baik di Pulau Nusalaut maupun Pulau Saparua.
Martha Christina Tiahahu berjuang untuk melepaskan ayahnya dari hukuman mati, tetapi ia tidak berdaya dan meneruskan gerilya di hutan, tetapi akhirnya tertangkap dan hendak diasingkan ke Pulau Jawa. Saat itulah ia jatuh sakit, namun ia menolak diobati oleh orang Belanda.
Di Kapal Perang Eversten, Martha Christina Tiahahu menemui berpulang dan dengan penghormatan militer jasadnya diluncurkan di Laut Banda, tepatnya di antara Pulau Buru dan Pulau Manipa pada 2 Januari 1818.
“Untuk menghargai jasa dan pengorbanannya, Martha Christina Tiahahu dikukuhkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia,” katanya.
Rangkaian upacara tersebut berlangsung khidmat diawali dengan laporan komandan upacara, dilanjutkan dengan memanjatkan doa dan penghormatan bagi pahlawan yang telah gugur dalam mendarmabaktikan diri kepada bangsa dan negara. Acara dilanjutkan dengan larung karangan bunga dan tabur bunga dipimpin Danlantamal IX diikuti dengan tamu undangan.