Ternate, 21/8 (Antara Maluku7) - Masyarakat adat Kesultanan Ternate di Maluku Utara (Malut) mengkhawatirkan hilangnya situs sejarah Dodoku Ali, menyusul rencana Pemkot Ternate untuk melakukan penataan situs sejarah peninggalan Kesultanan Ternate itu.
"Situs sejarah Dodoku Ali memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat adat Kesultanan Ternate. Oleh karena itu, kami tidak menginginkan adanya kegiatan dari Pemkot Ternate di situs sejarah itu yang dapat menghilangkan keberadaannya," kata salah seorang tokoh masyarakat adat Kesultanan Ternate Saiful di Ternate, Senin.
Situs sejarah Dodoku Ali yang terletak di bagian timur kawasan Kedaton Kesultanan Ternate di Kelurahan Salero, Kota Ternate, itu dulunya merupakan dermaga yang menjadi tempat bersandar kapal Sultan Ternate maupun kapal-kapal dari luar yang menjadi tamu Kesultanan Ternate.
Menurut Saiful, situs sejarah Dodoku Ali sampai sekarang masih dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan yang dilaksanakan Kesultanan Ternate, misalnya tempat berangkat kapal yang ditumpangi Sultan Ternate saat akan melakukan ritual kololi kie mote ngolo atau mengelilingi Pulau Ternate dari laut pada setiap pelaksanaan Festival Legu Gam.
"Kalaupun Pemkot Ternate tetap melakukan penataan di situs sejarah Dodoku Ali tersebut, jangan menghilangkan keaslian dan keberadaannya sebagai situs sejarah. Selain itu, dalam melakukan penataan harus melibatkan pihak Kesultanan Ternate," kata dia.
Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman mengatakan Pemkot Ternate memang memrogramkan penataan situs sejarah Dodoku Ali sebagai salah satu area publik baru di daerah ini. Rencananya penataan dimulai tahun 2018.
Ia menjamin penataan yang akan dilakukan di situs sejarah Dodoku Ali tidak akan menghilangkan keberadaannya sebagai situs sejarah, justru akan semakin diperindah sehingga selain dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya, juga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai kegiatan, misalnya olah raga.
"Di situs sejarah Dodoku Ali itu pemkot tidak akan membangun bangunan baru dan menghilangkan bangunan yang ada, hanya menata kawasan sekitarnya dan dalam melakukan penataan akan berkoordinasi dengan Kesultanan Ternate serta pihak terkait lainnya," ujar Burhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Situs sejarah Dodoku Ali memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat adat Kesultanan Ternate. Oleh karena itu, kami tidak menginginkan adanya kegiatan dari Pemkot Ternate di situs sejarah itu yang dapat menghilangkan keberadaannya," kata salah seorang tokoh masyarakat adat Kesultanan Ternate Saiful di Ternate, Senin.
Situs sejarah Dodoku Ali yang terletak di bagian timur kawasan Kedaton Kesultanan Ternate di Kelurahan Salero, Kota Ternate, itu dulunya merupakan dermaga yang menjadi tempat bersandar kapal Sultan Ternate maupun kapal-kapal dari luar yang menjadi tamu Kesultanan Ternate.
Menurut Saiful, situs sejarah Dodoku Ali sampai sekarang masih dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan yang dilaksanakan Kesultanan Ternate, misalnya tempat berangkat kapal yang ditumpangi Sultan Ternate saat akan melakukan ritual kololi kie mote ngolo atau mengelilingi Pulau Ternate dari laut pada setiap pelaksanaan Festival Legu Gam.
"Kalaupun Pemkot Ternate tetap melakukan penataan di situs sejarah Dodoku Ali tersebut, jangan menghilangkan keaslian dan keberadaannya sebagai situs sejarah. Selain itu, dalam melakukan penataan harus melibatkan pihak Kesultanan Ternate," kata dia.
Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman mengatakan Pemkot Ternate memang memrogramkan penataan situs sejarah Dodoku Ali sebagai salah satu area publik baru di daerah ini. Rencananya penataan dimulai tahun 2018.
Ia menjamin penataan yang akan dilakukan di situs sejarah Dodoku Ali tidak akan menghilangkan keberadaannya sebagai situs sejarah, justru akan semakin diperindah sehingga selain dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya, juga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai kegiatan, misalnya olah raga.
"Di situs sejarah Dodoku Ali itu pemkot tidak akan membangun bangunan baru dan menghilangkan bangunan yang ada, hanya menata kawasan sekitarnya dan dalam melakukan penataan akan berkoordinasi dengan Kesultanan Ternate serta pihak terkait lainnya," ujar Burhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017