Ambon, 22/8 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaf membuka pelaksanaan kompetisi menyanyi Bintang Radio Indonesia 2017 tingkat nasional dan ASEAN, di Ambon, Senin (21/8) malam.
Pembukaan kontes tersebut ditandai dengan pemukulan tifa sebanyak tiga kali oleh Gubernur Said dengan didampingi Direktur Utama LPP RRI Mohammad Rohanudin, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, dan Sekretaris Kota (Sekot) Ambon A.G. Latuheru yang juga ketua panitia pelaksanaan Bintang Radio Indonesia 2017.
Gubernur Said dalam kesempatan itu mengatakan tema Bintang Radio Nasional dan ASEAN tahun 2017 adalah Senandung Persaudaraan dari Ambon untuk Indonesia.
Tema tersebut jika dijabarkan secara eksplisit mengandung pemaknaan tentang komitmen untuk merawat kebersamaan.
"Merawat kebersamaan bagi saya harus mengandung janji dan juga harapan, tidak saja hidup di sanubari tapi harus bisa digelorakan untuk tegaknya nasionalisme Indonesia," katanya.
Seni suara dan panggung hiburan, kata dia, merupakan produk dan komoditas yang memiliki nilai jual tinggi di ASEAN.
Karena itu, pemilihan Bintang Radio Indonesia tingkat nasional semestinya tidak sekadar ajang untuk mencari pemenang, melainkan meretas jalan menuju perkembangan industri kreatif yang eksis hingga ke tingkat global.
Untuk mendukung hal tersebut, tidak hanya dapat mengandalkan bakat alam dan suara yang merdu, tetapi harus diasah dengan baik, berpadu dalam keharmonisan penampilan yang apik dan serasi.
Dengan begitu, maka musik dan seni suara dapat sejalan dengan pengembangan industri kreatif yang sedang gencar-gencarnya digalakkan oleh pemerintah pusat.
Maluku, kata Gubernur Said, sejak dulu sudah dikenal sebagai gudangnya penyanyi berbakat. Tidak sedikit yang telah mengharumkan nama daerah baik di pentas nasional mapun internasional.
"Saya yakin sejarah panggung hiburan di tanah air sudah mencatatnya dengan tinta emas. Sebagai pemerintah kami akan mendukung setiap konsep bernyanyi dan berlatih yang dilakukan dengan baik dan terukur, sebab ini akan menopang Ambon sebagai kota musik berkelas dunia," ucapnya.
Direktur Utama LPP RRI Mohammad Rohanudin mengatakan sebagai kota yang menjadikan musik sebagai slogan utama, Ambon adalah kawasan yang tepat untuk pelaksanaan Bintang Radio Indonesia tingkat nasional dan ASEAN.
"Orang boleh meragukan bahwa warna langit itu biru, bumi itu bulat dan rembulan itu warnanya kuning berkilau, tapi tidak boleh tidak percaya bahwa Ambon adalah kota musik Indonesia untuk dunia," katanya.
Dikatakannya, penyelenggaraan ajang pemilihan Bintang Radio Indonesia telah berlangsung selama 66 tahun. Tak sekadar lomba menyanyi, kontes itu juga bertujuan mempersatukan bangsa Indonesia.
"Inilah dedikasi RRI terhadap bangsa ini. Kami juga memiliki spirit yang sama agar tumbuh bibit baru di Indonesia, bibit-bibit penyanyi yang mampu membawa negeri ini pada kehebatan yang mulia," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
Pembukaan kontes tersebut ditandai dengan pemukulan tifa sebanyak tiga kali oleh Gubernur Said dengan didampingi Direktur Utama LPP RRI Mohammad Rohanudin, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, dan Sekretaris Kota (Sekot) Ambon A.G. Latuheru yang juga ketua panitia pelaksanaan Bintang Radio Indonesia 2017.
Gubernur Said dalam kesempatan itu mengatakan tema Bintang Radio Nasional dan ASEAN tahun 2017 adalah Senandung Persaudaraan dari Ambon untuk Indonesia.
Tema tersebut jika dijabarkan secara eksplisit mengandung pemaknaan tentang komitmen untuk merawat kebersamaan.
"Merawat kebersamaan bagi saya harus mengandung janji dan juga harapan, tidak saja hidup di sanubari tapi harus bisa digelorakan untuk tegaknya nasionalisme Indonesia," katanya.
Seni suara dan panggung hiburan, kata dia, merupakan produk dan komoditas yang memiliki nilai jual tinggi di ASEAN.
Karena itu, pemilihan Bintang Radio Indonesia tingkat nasional semestinya tidak sekadar ajang untuk mencari pemenang, melainkan meretas jalan menuju perkembangan industri kreatif yang eksis hingga ke tingkat global.
Untuk mendukung hal tersebut, tidak hanya dapat mengandalkan bakat alam dan suara yang merdu, tetapi harus diasah dengan baik, berpadu dalam keharmonisan penampilan yang apik dan serasi.
Dengan begitu, maka musik dan seni suara dapat sejalan dengan pengembangan industri kreatif yang sedang gencar-gencarnya digalakkan oleh pemerintah pusat.
Maluku, kata Gubernur Said, sejak dulu sudah dikenal sebagai gudangnya penyanyi berbakat. Tidak sedikit yang telah mengharumkan nama daerah baik di pentas nasional mapun internasional.
"Saya yakin sejarah panggung hiburan di tanah air sudah mencatatnya dengan tinta emas. Sebagai pemerintah kami akan mendukung setiap konsep bernyanyi dan berlatih yang dilakukan dengan baik dan terukur, sebab ini akan menopang Ambon sebagai kota musik berkelas dunia," ucapnya.
Direktur Utama LPP RRI Mohammad Rohanudin mengatakan sebagai kota yang menjadikan musik sebagai slogan utama, Ambon adalah kawasan yang tepat untuk pelaksanaan Bintang Radio Indonesia tingkat nasional dan ASEAN.
"Orang boleh meragukan bahwa warna langit itu biru, bumi itu bulat dan rembulan itu warnanya kuning berkilau, tapi tidak boleh tidak percaya bahwa Ambon adalah kota musik Indonesia untuk dunia," katanya.
Dikatakannya, penyelenggaraan ajang pemilihan Bintang Radio Indonesia telah berlangsung selama 66 tahun. Tak sekadar lomba menyanyi, kontes itu juga bertujuan mempersatukan bangsa Indonesia.
"Inilah dedikasi RRI terhadap bangsa ini. Kami juga memiliki spirit yang sama agar tumbuh bibit baru di Indonesia, bibit-bibit penyanyi yang mampu membawa negeri ini pada kehebatan yang mulia," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017