Ternate, 6/9 (Antara Maluku) - Warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut) kesulitan berobat di Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Poliklinik Desa (Polindes) yang ada di daerah mereka, karena tidak memiliki tenaga kesehatan.
"Ketika Pemkab Halmahera Barat membangun Pustu dan Polindes di kecamatan yang belum memiliki Puskesmas, warga sangat mendukung karena akan memudahkan warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," kata salah seorang warga dari Kecamatan Ibu, Halmahera Barat Saiful di Ternate, Rabu.
Namun ketika Pustu dan Polindes itu selesai dibangun, warga tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan, karena Pemkab Halmahera Barat tidak menempatkan tenaga kesehatan, seperti perawat dan bidan di Pustu dan Polindes itu.
Oleh karena itu, Saiful mengimbau Pemkab Halmahera Barat untuk segera menempatkan tenaga kesehatan di Pustu dan Polindes tersebut agar keberadaan fasilitas kesehatan yang dibangun dengan dana APBD yang cukup besar itu, tidak menjadi mubazir.
Warga yang sulit mendapatkan pelayanan kesehatan dari Pustu dan Polindes di wilayah mereka, terpaksa harus ke Puskesmas yang jaraknya sangat jauh dan menyulitkan bagi warga, terutama ibu hamil dan para lanjut usia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Barat, Ati Tutupoho mengakui dari sebanyak 112 Pustu dan Polindes yang ada di seluruh kecamatan di kabupaten itu, sebagian besar belum memiliki tenaga kesehatan.
Pemkab Halmahera Barat belum bisa menempatkan tenaga kesehatan di seluruh Pustu dan Polindes itu, karena terbatasnya tenaga kesehatan di kabupaten itu, sementara kalau harus menempatkan tenaga kontrak terkendala dengan terbatasnya anggaran.
"Tetapi pemkab telah memprogramkan pengangkatan tenaga kesehatan kontrak untuk ditempatkan di Pustu dan Polindes tersebut, selain itu memprioritaskan formasi tenaga kesehatan dalam penerimaan ASN baru kalau pemerintah pusat sudah membuka peluangnya," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Ketika Pemkab Halmahera Barat membangun Pustu dan Polindes di kecamatan yang belum memiliki Puskesmas, warga sangat mendukung karena akan memudahkan warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," kata salah seorang warga dari Kecamatan Ibu, Halmahera Barat Saiful di Ternate, Rabu.
Namun ketika Pustu dan Polindes itu selesai dibangun, warga tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan, karena Pemkab Halmahera Barat tidak menempatkan tenaga kesehatan, seperti perawat dan bidan di Pustu dan Polindes itu.
Oleh karena itu, Saiful mengimbau Pemkab Halmahera Barat untuk segera menempatkan tenaga kesehatan di Pustu dan Polindes tersebut agar keberadaan fasilitas kesehatan yang dibangun dengan dana APBD yang cukup besar itu, tidak menjadi mubazir.
Warga yang sulit mendapatkan pelayanan kesehatan dari Pustu dan Polindes di wilayah mereka, terpaksa harus ke Puskesmas yang jaraknya sangat jauh dan menyulitkan bagi warga, terutama ibu hamil dan para lanjut usia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Barat, Ati Tutupoho mengakui dari sebanyak 112 Pustu dan Polindes yang ada di seluruh kecamatan di kabupaten itu, sebagian besar belum memiliki tenaga kesehatan.
Pemkab Halmahera Barat belum bisa menempatkan tenaga kesehatan di seluruh Pustu dan Polindes itu, karena terbatasnya tenaga kesehatan di kabupaten itu, sementara kalau harus menempatkan tenaga kontrak terkendala dengan terbatasnya anggaran.
"Tetapi pemkab telah memprogramkan pengangkatan tenaga kesehatan kontrak untuk ditempatkan di Pustu dan Polindes tersebut, selain itu memprioritaskan formasi tenaga kesehatan dalam penerimaan ASN baru kalau pemerintah pusat sudah membuka peluangnya," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017