Ambon, 18/9 (Antara Maluku) - Wakil Ketua DPRD Kota Ambon, Rustam Latupono mengatakan, kegiatan lomba sepeda internasional Tour de Molvccas (TdM) yang start di Piru, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) pada 18 September dan finish di Kota Ambon dijaxwalkan pada 22 September sebaiknya menjadi agenda tahunan.

"Sebaiknya diatur menjadi agenda tahunan agar bermanfaat untuk menggerakan perekonomian, terutama sektor pariwisata, baik di Kota Ambon maupun Maluku pada umumnya," ujarnya, di Ambon, Senin.

Apalagi, lanjutnya, ada pengumuman bahwa puncak event olah raga berbasis pariwisata itu saat finish di kota Ambon nanti berdampak pada penutupan jalan raya untuk aktivitas umum selama empat jam.

Para peserta dijadwalkan start dari pantai Namalatu, desa Latuhalat menuju ke Poka, selanjutnya masuk kota Ambon dan mengelilingi pusat ibu kota provinsi Maluku itu sebanyak tujuh kali.

"Selaku anggota DPRD maupun masyarakat kota Ambon mengapresiasi kegiatan tersebut demi kepentingan daerah. Hanya saja dengan salah satu jalur lomba yang digunakan oleh para peserta harus betul-betul untuk kepentingan masyarakat banyak kedepan," ujarnya.

Karena itu, kalau kegiatan itu bermanfaat bagi masyarakat Kota Ambon dan Maluku pada umumnya tidak menjadi persoalan.

Hanya saja, kalau merugikan masyarakat kota Ambon, maka akan dipertanyakan karena Pemkot Ambon memberikan kontribusi anggaran sebesar Rp1,5 miliar dalam bentuk hibah.

"Sudah pasti selesai lomba akan dipertanyakan dalam fungsi pengawasan DPRD Kota Ambon, dana-dana tersebut digunakan untuk apa saja, silahkan kegiatannya jalan tetapi berkontribusi positif untuk masyarakat kota atau tidak," tandas Rustam.

Data yang dihimpun ANTARA Ambon, pada 17 - 18 September 2017, para peserta akan bertolak dari Kota Ambon menuju Piru, kabupaten SBB dengan menggunakan feri dari Hunimua, desa Liang, kecamatan Salahutu, pulau Ambon menuju Waipirit, kecamatan Kairatu, pulau Seram mengikuti etape I.

Etape I dengan menempuh perjalanan 179,7 KM dengan rute Kota Piru, kabupaten SBB menuju Masohi, ibu kota kabupaten Maluku Tengah, di mana pengibaran bendera startnya akan dilakukan oleh Wakil Gubernur, Zeth Sahuburua dan Bupati SBB, Yasin Payapo.

Etape II dimulai Selasa (20/9) dengan rute start dari halaman kantor Camat Wahai (Maluku Tengah) dan berakhir di Kota Bula, kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menempuh perjalanan sepanjang 155,8 KM.

Etape III yang mengambil start dari objek wisata pantai Gumemai, Bula dan finish di lapangan Terbang Wahai (153,8 KM) pada 20 September 2017.

Etape IV dengan start dari halaman kantor Bupati Maluku Tengah di Masohi hingga finish di pelabuhan feri Waipirit, kabupaten SBB dengan rute sepanjang 138,5 KM pada 21 September 2017.

Sedangkan etape V sekaligus closing ceremony akan berlangsung di Kota Ambon dengan sistem loop pada 22 September dengan start dari objek wisata Namalatu beach, Desa desa Latuhalat, kecamatan Nusaniwe dan mengelilingi pusat kota Ambon sebanyak tujuh kali dengan finish di menumen Gong Perdamaian Dunia lapangan Merdeka Ambon dengan panjang rute 83,8 KM.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017