Ambon, 12/10 (Antara Maluku) - Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) X tingkat Provinsi Maluku penyelenggaraan di Piru, ibu kota Kabupaten Seram Barat (SBB) dijadwalkan pada 19 - 25 November 2017.
Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Maluku, Paulus Kastanya, Kamis mengatakan, waktu itu merupakan kesepakatan dengan Pemkab maupun LPPD SBB di Piru pada 4 Oktober 2017.
"Kami ke Piru untuk mengkoordinasikan waktu penyelenggaraan dan mengecek kesiapan panitia, termasuk lokasi lomba serta sarana maupun prasarana penunjang sehingga disepakati penyelenggaraan Pesparawi X tingkat Provinsi Maluku diselenggarakan pada 19 - 25 November 2017," ujarnya.
Paulus mengakui, jadwal awal penyelenggaraan adalah 6 - 12 November 2017. Namun, karena pertimbangan lokasi lomba utama yakni gedung Nunusaku belum rampung maupun gedung Putih sedang direnovasi, maka ditangguhkan hingga 19 - 25 November 2017.
"Kami mengarahkan agar tenggat waktu itu tidak berubah karena mempengaruhi transportasi kabupaten/kota lain yang memanfaatkan kapal milik PT Pelni sehingga perlu koneksitas, baik datang maupun kembali ke daerah asal," katanya.
Dia mengemukakan, Pesparawi X tingkat provinsi Maluku ini menjadi ajang untuk menjaring peserta Pesparawi Nasional di Pontianak pada 2018.
"Jadi para peserta dari 11 kabupaten/kota harus mempersiapkan timnya agar bisa terjaring mewakili Maluku di Pesparawi Nasional di Pontianak," tandas Paulus.
Bupati SBB, Yasin Payapo menyatakan, Pemkab setempat siap mengfasilitasi penyelenggaraan Pesparawi tingkat provinsi Maluku karena dipercayakan sebagai tuan rumah.
"Saya dan Wakil Bupati, Timotius Akerina dilantik di Ambon pada 22 Mei 2017. Namun, telah berkoordinasi dengan LPPD Maluku untuk mematangkan penyelenggaraan Pesparawi X tingkat provinsi Maluku," katanya.
Bahkan, Wakil Bupati, Timotius dipercayakan menjadi Ketua Umum Penyelenggaraan Pesparawi X tingkat provinsi Maluku.
Panitia penyelenggaraan telah diarahkan berkoordinasi dengan Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) SBB, badan keagamaan lain dan komponen bangsa lainnya untuk mempersiapkan penyelenggaraan Pesparawi.
"Pastinya umat Islam di SBB siap berpartisipasi untuk menyukseskan penyelenggaraan Pesparawi X sebagaimana sukses MTQ XXVI tingkat provinsi Maluku pada 2015 yang didukung basudara (saudara) Kristen, baik Protestan maupun Katholik," ujar Bupati.
Dia berkeinginan hymne maupun mars Pesparawi dinyanyikan umat Islam sebagaimana ratusan basudara Kristen menyanyikan mars dan hymne MTQ XXVI tingkat Provinsi Maluku pada Mei 2015.
"Bukan bermaksud saling membalas kebaikan karena terpenting kehidupan ini mencerminkan jalinan keharmonisan antarumat beragama di Maluku sebagai warisan para leluhur," tegas Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Maluku, Paulus Kastanya, Kamis mengatakan, waktu itu merupakan kesepakatan dengan Pemkab maupun LPPD SBB di Piru pada 4 Oktober 2017.
"Kami ke Piru untuk mengkoordinasikan waktu penyelenggaraan dan mengecek kesiapan panitia, termasuk lokasi lomba serta sarana maupun prasarana penunjang sehingga disepakati penyelenggaraan Pesparawi X tingkat Provinsi Maluku diselenggarakan pada 19 - 25 November 2017," ujarnya.
Paulus mengakui, jadwal awal penyelenggaraan adalah 6 - 12 November 2017. Namun, karena pertimbangan lokasi lomba utama yakni gedung Nunusaku belum rampung maupun gedung Putih sedang direnovasi, maka ditangguhkan hingga 19 - 25 November 2017.
"Kami mengarahkan agar tenggat waktu itu tidak berubah karena mempengaruhi transportasi kabupaten/kota lain yang memanfaatkan kapal milik PT Pelni sehingga perlu koneksitas, baik datang maupun kembali ke daerah asal," katanya.
Dia mengemukakan, Pesparawi X tingkat provinsi Maluku ini menjadi ajang untuk menjaring peserta Pesparawi Nasional di Pontianak pada 2018.
"Jadi para peserta dari 11 kabupaten/kota harus mempersiapkan timnya agar bisa terjaring mewakili Maluku di Pesparawi Nasional di Pontianak," tandas Paulus.
Bupati SBB, Yasin Payapo menyatakan, Pemkab setempat siap mengfasilitasi penyelenggaraan Pesparawi tingkat provinsi Maluku karena dipercayakan sebagai tuan rumah.
"Saya dan Wakil Bupati, Timotius Akerina dilantik di Ambon pada 22 Mei 2017. Namun, telah berkoordinasi dengan LPPD Maluku untuk mematangkan penyelenggaraan Pesparawi X tingkat provinsi Maluku," katanya.
Bahkan, Wakil Bupati, Timotius dipercayakan menjadi Ketua Umum Penyelenggaraan Pesparawi X tingkat provinsi Maluku.
Panitia penyelenggaraan telah diarahkan berkoordinasi dengan Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) SBB, badan keagamaan lain dan komponen bangsa lainnya untuk mempersiapkan penyelenggaraan Pesparawi.
"Pastinya umat Islam di SBB siap berpartisipasi untuk menyukseskan penyelenggaraan Pesparawi X sebagaimana sukses MTQ XXVI tingkat provinsi Maluku pada 2015 yang didukung basudara (saudara) Kristen, baik Protestan maupun Katholik," ujar Bupati.
Dia berkeinginan hymne maupun mars Pesparawi dinyanyikan umat Islam sebagaimana ratusan basudara Kristen menyanyikan mars dan hymne MTQ XXVI tingkat Provinsi Maluku pada Mei 2015.
"Bukan bermaksud saling membalas kebaikan karena terpenting kehidupan ini mencerminkan jalinan keharmonisan antarumat beragama di Maluku sebagai warisan para leluhur," tegas Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017