Ambon, 1/11 (Antara Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon melakukan pendataan kerusakan setelah terjadi gempa pada Selasa (31/10).

"Sampai saat ini kami sementara melakukan pendataan kerusakan fasilitas umum dan perumahan yang rusak akibat gempa itu," kata Kepala BPBD Kota Ambon Enrico Matitaputty, Rabu.

Menurut dia, data sementara yang diperoleh sebanyak 31 unit rumah pada tiga kecamatan yakni Baguala, Teluk Ambon, dan Sirimau mengalami rusak ringan.

Sedangkan fasilitas umum yang mengalami kerusakan yakni pusat perbelanjaan Maluku City Center (MCM) di kawasan Tantui, Bandara Pattimura, dan tiga unit sekolah yaitu SLB Batu Merah dan SDN 1 serta SDN 2.

"Sampai saat ini kami juga terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan BPNB untuk mendata jumlah kerusakan akibat gempa," ujarnya pula.

Enrico mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pusdalops BNPB terkait bantuan bagi korban gempa di Ambon.

Tim BNPB juga telah tiba di Kota Ambon untuk melakukan assesment dilanjutkan dengan survei lapangan pada lima kecamatan, guna menetapkan nilai kerugian dan apa yang harus dilakukan pemerintah untuk masyarakat.

"Survei telah dilakukan hari ini dan akan kami lanjutkan besok (Kamis), sehingga dapat dipastikan berapa jumlah kerugian akibat bencana tersebut," katanya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah mempercayai informasi yang beredar di masyarakat dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau hoax.

Gempa yang terjadi pada Senin (31/10) sekitar empat hingga lima kali, membuat masyarakat panik akibat informasi terjadi gempa susulan yang disertai tsunami.

"Informasi hoax tsunami tersebut membuat sebagian masyarakat menyelamatkan diri ke daerah yang lebih tinggi. Mengantisipasi berkembang informasi hoax kami langsung melakukan imbauan melalui mobil keliling Pemkot Ambon dan siaran langsung di sejumlah radio di Ambon, untuk memberikan informasi ke masyarakat," kata Enrico.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017