Ternate (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara (Malut) mengimbau kepada warga di Kota Ternate, terutama bermukim di kawasan bantaran Kali Mati untuk selalu waspada terhadap banjir, termasuk terjadinya aliran lahar dari Gunung Gamalama, menyusul tingginya curah hujan dalam sepekan terakhir.
Kepala BPBD Malut, Febhy Alting dihubungi, Minggu, mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Kota Ternate untuk dapat melakukan langkah-langkah antisipasi bencana, terutama kemungkinan terjadi letusan Gunung Gamalama.
Menurut dia, pada musim penghujan, masyarakat yang tinggal di area aliran sungai yang berhulu di kawasan puncak Gunung Gamalama untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar
Ia menyatakan, saat ini terus memantau perkembangan terkini aktifitas Gunung Gamalama melalui saluran terpercaya dan tidak terpengaruh dengan informasi yang menyesatkan
Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Gamalama dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktifitas dalam radius 1,5 km dari kawah utama di puncak Gunung Gamalama
Berdasarkan informasi peringatan dini hasil pantauan aktifitas Gunung Api Gamalama di Kota Ternate yang dikeluarkan oleh Pusat Vuikanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), perkembangan terakhir peningkatan aktifitas gunung api Gamalama hingga 4 Januari - jam 06.00 WIT sampai tanggal 5 Januari 2024 jam 18.00 WIT, di antaranya terjadi peningkatan gempa vulkanik dalam (VA) yang cukup signifikan pada 4 Januari 2024 pukul 00.00 06.00 WIT terekam 45 kali dengan amplitudo 4 46 mm.
Gempa vulkanik dalam (VA) ini menunjukkan peningkatan tekanan dalam tubuh Gunung Gamalama akibat meningkatnya aktivitas megmatik, namun hingga tanggal 5 Januari 2024 pukul 18 00 WIT masih belum terekam
Selain itu, sejak 1 Januari 2024 hingga 3 Januari 2024 terekam 34 kali gempa hembusan, 57 kali gempa vulkanik dalam, 55 kali gempa tektonik lokal, 359 kali tektonik jauh dan aktifitas hembusan kawah pada 1-3 Januari 2024 teramati hembusan asap kawah putih tipis dengan ketinggian 10-120 meter. Angin lemah kencang ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan, barat daya, dan barat laut.
Febhy menyebut, secara umum aktivitas Gunung Gamalama tanggal 1 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024 jam 18.00 WIT cenderung fluktuatif dan masih di dominasi oleh gempa vulkanik dalam, gempa tektonik lokal, dan gempa tektonik jauh yang berkaitan dengan aktivitas tektonik regional di sekitar Kepulauan Halmahera
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental, yang dilakukan oleh petugas Pos Pemantau Gunung Api Gamalama maka aktivitas Gunung Gamalama masih
berada pada level II (waspada).