Ambon, 11/12 (Antara Maluku) - Patung pahlawan nasional, Martha Christina Tiahahu dijadwalkan dipasang di Pantai Negeri Abubu, Pulau Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah pada 20 Desember 2017.
Kadis PU Maluku, Ismael Usemahu, dikonfirmasi, Senin, mengatakan, patung baru yang dikerjakan di Bandung, selanjutnya finishing di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah itu telah tiba di Ambon dan disimpan di Wayame, Kecamatan Teluk Ambon pada pekan lalu.
"Jadi saat ini sedang pengecoran jembatan dan lainnya di Negeri Abubu sehingga patung baru dalam rangka memperingati dua abad pahlawan Martha Christina Tiahahu pada 2 Januari 2018 siap dipasang," ujarnya.
Ismael mengemukakan, pembuatan patung pahlawan Martha yang baru diarahkan Gubernur Maluku, Said Assagaff atas permintaan para ahli waris pada 18 Mei 2017 karena patung lama dinilai tidak layak.
Gubernur Said mengarahkan pembangunan monumen Martha berupa patung baru, menyusul patung lama yang ditempatkan di Negeri Abubu dengan arsitektur sejarah mendukung pengembangan pariwisata di Pulau Nusalaut.
"Gubernur mendambakan patung pahlawan Martha diresmikan bertepatan dengan perayaan dua abadnya di Abubu yang rangkaian acaranya diprogramkan dihadiri warga asal negeri itu sedunia," kata Ismael.
Perwakilan Raja Tujuh Negeri Pulau Nusalut, Decky Tanasale mengapresiasi kepedulian Gubernur Said dalam rangka memperingati dua abad pahlawan Martha di Abubu yang merupakan anak dari Kapitan Paulus sebagai rekan seperjuangan Kapitan Pattimura.
"Kami sudah membicarakannya sejak 2016 dengan dukungan ahli waris dan panitia dua abad peringatan Martha Christina Tiahahu dan Mangente Abubu, makanya momentum ini harus sukses yang memberikan dampak bagi pengembangan pariwisata Maluku, khususnya Pulau Nusalaut," ujarnya.
Sebelumnya, lima ahli waris pahlawan nasional tersebut, yakni Leonard, Frans, Alexander, Petrus maupun Martha Christina Tijahahu pada 18 Mei 2017 menyurati Gubernur Maluku Said Assagaff untuk membangun monumen baru di Negeri Abubu karena yang lama dinilai tidak layak.
Martha dalam suatu operasi pembersihan kolonial Belanda pada Desember beserta 39 orang lainnya tertangkap dan dibawa dengan kapal Eversten ke Pulau Jawa untuk dipekerjakan secara paksa di perkebunan kopi.
Selama di atas kapal, kondisi kesehatan Martha Christina Tiahahu memburuk. Dia menolak makan dan pengobatan.
Akhirnya pada 2 Januari 1818, selepas Tanjung Alang, Pulau Ambon, Martha Christina Tiahahu menghembuskan nafas yang terakhir. Jenazah Martha Christina Tiahahu disemayamkan dengan penghormatan militer ke laut Banda.
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 012/TK/Tahun 1969 tertanggal 20 Mei 1969, Martha Christina Tiahahu yang lahir pada 4 Januari 1980 secara resmi diakui sebagai pahlawan nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
Kadis PU Maluku, Ismael Usemahu, dikonfirmasi, Senin, mengatakan, patung baru yang dikerjakan di Bandung, selanjutnya finishing di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah itu telah tiba di Ambon dan disimpan di Wayame, Kecamatan Teluk Ambon pada pekan lalu.
"Jadi saat ini sedang pengecoran jembatan dan lainnya di Negeri Abubu sehingga patung baru dalam rangka memperingati dua abad pahlawan Martha Christina Tiahahu pada 2 Januari 2018 siap dipasang," ujarnya.
Ismael mengemukakan, pembuatan patung pahlawan Martha yang baru diarahkan Gubernur Maluku, Said Assagaff atas permintaan para ahli waris pada 18 Mei 2017 karena patung lama dinilai tidak layak.
Gubernur Said mengarahkan pembangunan monumen Martha berupa patung baru, menyusul patung lama yang ditempatkan di Negeri Abubu dengan arsitektur sejarah mendukung pengembangan pariwisata di Pulau Nusalaut.
"Gubernur mendambakan patung pahlawan Martha diresmikan bertepatan dengan perayaan dua abadnya di Abubu yang rangkaian acaranya diprogramkan dihadiri warga asal negeri itu sedunia," kata Ismael.
Perwakilan Raja Tujuh Negeri Pulau Nusalut, Decky Tanasale mengapresiasi kepedulian Gubernur Said dalam rangka memperingati dua abad pahlawan Martha di Abubu yang merupakan anak dari Kapitan Paulus sebagai rekan seperjuangan Kapitan Pattimura.
"Kami sudah membicarakannya sejak 2016 dengan dukungan ahli waris dan panitia dua abad peringatan Martha Christina Tiahahu dan Mangente Abubu, makanya momentum ini harus sukses yang memberikan dampak bagi pengembangan pariwisata Maluku, khususnya Pulau Nusalaut," ujarnya.
Sebelumnya, lima ahli waris pahlawan nasional tersebut, yakni Leonard, Frans, Alexander, Petrus maupun Martha Christina Tijahahu pada 18 Mei 2017 menyurati Gubernur Maluku Said Assagaff untuk membangun monumen baru di Negeri Abubu karena yang lama dinilai tidak layak.
Martha dalam suatu operasi pembersihan kolonial Belanda pada Desember beserta 39 orang lainnya tertangkap dan dibawa dengan kapal Eversten ke Pulau Jawa untuk dipekerjakan secara paksa di perkebunan kopi.
Selama di atas kapal, kondisi kesehatan Martha Christina Tiahahu memburuk. Dia menolak makan dan pengobatan.
Akhirnya pada 2 Januari 1818, selepas Tanjung Alang, Pulau Ambon, Martha Christina Tiahahu menghembuskan nafas yang terakhir. Jenazah Martha Christina Tiahahu disemayamkan dengan penghormatan militer ke laut Banda.
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 012/TK/Tahun 1969 tertanggal 20 Mei 1969, Martha Christina Tiahahu yang lahir pada 4 Januari 1980 secara resmi diakui sebagai pahlawan nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017