Ambon, 3/1 (Antaranews Maluku) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat Kota Tual pada Desember 2017 mengalami inflasi sebesar 1,54 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 153,31.

"Inflasi sebesar itu membuat Kota Tual menduduki rangking pertama dari 82 kota IHK di Indonesia," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk, di Ambon, Rabu.

Sedangkan inflasi bulanan Kota Tual menduduki peringkat lima, inflasi tahun kalender Kota Tual menduduki peringkat pertama, serta inflasi dari tahun ke tahun Kota Tual menmduduki peringkat pertama.

Dumangar mengatakan, inflasi tahun kalender Kota Tual pada bulan Desember 2017 sebesar 9,41 persen dan inflasi tahun ke tahun (Desember 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 9,41 persen.

"Inflasi di Kota Tual terjadi pada semua kelompok pengeluaran, dengan inflasi tertinggi pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 6,98 persen, dan inflasi terendah terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,09 persen," ujarnya.

Selanjutnya, kelompok bahan makanan sebesar 1,48 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,19 persen, kelompok perumahan,air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar0,26 persen, kelompok sandang sebesar 0,81 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen.

Dumangar mengatakan, komunitas dominan menyumbang inflasi di Kota Tual adalah angkutan udara, ikan ekor kuning, ikan cakalang, daun singkong, serta ikan layang.

Sedangkan komoditas yang dominan menyumbang deflasi di Kota Tual adalah ikan teri, ikan kembung, ikan tembang, cabai rawit, dan talas/keladi.

Menurutnya, pada bulan Desember 2017, komoditas dalam paket komoditas IHK Kota Tual yang mengalami kenaikan harga memberikan sumbangan/andil terhadap inflasi kota Tual sebesar 2,7960 persen dan komoditas yang mengalami penurunan harga memberikan sumbangan/andil bagi inflasi Kota Tual sebesar -1,2590 persen.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018