Ternate, 5/1 (Antaranews Maluku) - Harga biji pala di Ternate, Maluku Utara (Malut) pada pekan pertama Januari 2018 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan akhir 2017, menyusul turunnya harga di daerah tujuan antarpulau.

Pantauan Antara di sejumlah pengusaha penampung hasil bumi di Ternate, Jumat, menunjukan harga biji pala kualitas super atau di Ternate dikenal biji pala botak turun dari Rp60.000/Kg menjadi Rp50.000/Kg.

Sedangkan biji pala kualitas standar juga turun dari Rp55.000/Kg menjadi Rp45.000/ Kg dan biji pala hancur dari Rp22.000/Kg menjadi Rp20/ Kg.

Namun, untuk fuli pala tetap bertahan Rp120.000/kg, karena harga pembelian di daerah tujuan antarpulau, khususnya Surabaya, Jawa Timur sejauh ini tidak mengalami perubahan.

Turunnya harga biji pala tersebut dikeluhkan para petani pala di daerah ini, karena otomatis akan menurunkan pendapatan mereka, apalagi produksi pala saat ini masih relatif sedikit karena belum memasuki puncak panen.

Harga komoditas perkebunan lainnya di Ternate yang juga mengalami penurunan pada pekan pertama Januari 2018 ini adalah cengkih yakni dari Rp96.000/ Kg menjadi Rp95.000/Kg.

Sementara itu, harga kopra kualitas bagus turun dari Rp10.000/Kg menjadi Rp9.500/Kg, sedangkan kopra kualitas standar bertahan di angka Rp8.500/Kg.

Harga kakao bertahan diangka Rp20.000/Kg, namun tingginya intensitas curah hujan di Malut dalam beberapa pekan terakhir mengakibatkan petani yang menjual kakaonya ke pengusaha hasil pengumpul hasil bumi agak sepi karena petani kesulitan untuk menjemur kakaonya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018