Ternate, 18/1 (Antaranews Maluku) - Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) Maluku Utara (Malut) mengakui hanya sebagian SMA sederajat di daerah itu yang dapat melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada 2018.

"Dari 406 SMA sederajat di Malut, yang dapat melaksanakan UNBK pada UN tahun ini hanya 100 lebih, karena keterbatasan infrastruktur, terutama komputer dan jaringan internet," kata Kepala Dikjar Malut, Imran Yakub di Ternate, Kamis.

SMA sederajat di provinsi yang memiliki sepuluh kabupaten/kota ini ditargetkan seluruhnya bisa melaksanakan UNBK pada UN tahun 2019, karena Dikjar Malut sudah memprogramkan penyediaan infrastrukturnya pada 2018 ini.

Menurut dia, SMA sederajat yang belum memiliki infrastruktur untuk melaksanakan UNBK, sesuai aturan bisa menggunakan sekolah terdekat yang telah melaksanakan UNBK, tetapi kemudahan itu tidak dapat diterapkan sepenuhnya di Malut.

Masalahnya banyak SMA sederajat di Malut yang berada di wilayah pelosok dan pulau-pulau, sehingga akan menyulitkan para siswa untuk mengikuti UNBK di sekolah lain, yang letaknya di pulau terpisah.

Menyinggung pendataan jumlah peserta UN SMA sederajat tahun 2018 di Malut, ia mengakatan seluruh SMA sederajat di Malut telah memasukkan jumlah siswanya yang akan mengikuti UN melalui sistem dalam jaringan yang jumlahnya 19.781 siswa.

Dikjar Malut mengharapkan hasil UN SMA sederajat di Malut yang pada tahun-tahun sebelumnya berada di urutan 30-an dari seluruh provinsi di Indonesia, pada UN tahun 2018 ini bisa naik di urutan 20-an.

Imran Yakub menambahkan Dikjar Malut terus melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Malut, termasuk hasil UN, di antaranya membenahi infrastruktur sekolah serta meningkatkan kompetensi guru.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018