Ambon, 21/2 (Antaranews Maluku) - Manajemen Pasific Paint merealisasikan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) dengan mengecat masjid maupun gereja di kota Ambon, Rabu.
Pengecatan dilakukan pada Masjid Agung Raya Anur, desa Batumerah, kecamatan Sirimau dan Gereja Fajar Hidup Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Rumah Tiga, kecamatan Teluk Ambon.
Imam Masjid Agung Anur, Usman Oey mengakui kaget dimintakan memberikan sambutan yang setahunya bersiap berdoa untuk pelaksanaan kegiatan mencerminkan hidup orang basudara (saudara) sebagai warisan leluhur seharusnya dilestarikan.
"Pastinya kegiatan melibatkan remaja Masjid maupun Angkatan Muda (AM) GPM harus diintensifkan karena strategis memelihara keamanan Kota Ambon, Maluku maupun Indonesia secara umum," ujarnya.
Kepala Bappeda Kota Ambon, Dominggus Matuapelwa, mewakili Wali Kota, Richard Louhenapessy mengapresiasi tanggung jawab sosial perusahaan dari Pasific Paint yang strategis dalam memupuk jalinan keharmonisan antarumat beragama di Maluku.
Bayangkan, Masjid Agung Raya Anur dicat AM GPM Jemaat Rumahtiga dengan melibatkan "pela" (kekentalan kekerabatan tidak seagama) Passo yang mayoritas beragama Kristen.
"Jadi tidak salah themanya `Beda warna Satu Saudara` karena kebetulan warga Batumerah beragama Islam, sedangkan jemaat GPM Rumahtiga dan `pela` Passo beragama Kristen," katanya.
Karena itu, Pemkot Ambon berterima kasih kepada manajemen Pasific Paint yang merealisasikan tanggung jawab sosial perusahaan di ibu kta provinsi Maluku.
"Kami mengharapkan komunikasi Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy dan Dirut Pasific Paint, Suryanto Cokro Santoso ditindaklanjuti untuk program partisipasi lain yang strategis bagi pengembangan daerah ini," ujar Dominggus.
Sedangkan, Dirut Pasific Paint, Suryanto Cokro Santoso menyatakan, realisasi tanggung jawab sosial perusahaan ini merupakan bagian pada 2018, menyusul berkiprahnya pabrik cat metrolite dan Clotex selama 75 tahun.
"Saya senang karena tiga kali berkunjung ke Ambon ternyata kondisinya tidak sama dengan pemberitaan - pemberitaan sehingga termotivasi untuk merealisasikan kegiatan di daerah ini," katanya.
Pengecatan di Kota Ambon, menyusul perkampungan merahputih di desa Kiom, Kota Tual pada beberapa waktu lalu.
"Kami terpanggil untuk mengfasilitasi kebhinekaan di Indonesia yang sebenarnya merupakan aset budaya bangsa," tandasnya.
Pengecatan Masjid Agung Raya Anur ditandai dengan Dirut Pasific Paint, Suryanto Cokro Santoso kepada Imamnya, Usman Oey, dilanjutkan pengecetan pagar sarana ibadah tersebut.
Pengecatan juga dilakukan Kepala Bappeda Kota Ambon, Dominggus Matuapelwa, Penjabat Kepala Desa Batumerah, Abdulrahman Walla, Penjabat Kepala Desa Passo, Semmy Akuywen, Ketua Majelis Jemaat GPM, Rumahtiga, Pdt.George Likumahwa serta masing - masing tokoh adat desa Batumerah maupun Passo.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
Pengecatan dilakukan pada Masjid Agung Raya Anur, desa Batumerah, kecamatan Sirimau dan Gereja Fajar Hidup Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Rumah Tiga, kecamatan Teluk Ambon.
Imam Masjid Agung Anur, Usman Oey mengakui kaget dimintakan memberikan sambutan yang setahunya bersiap berdoa untuk pelaksanaan kegiatan mencerminkan hidup orang basudara (saudara) sebagai warisan leluhur seharusnya dilestarikan.
"Pastinya kegiatan melibatkan remaja Masjid maupun Angkatan Muda (AM) GPM harus diintensifkan karena strategis memelihara keamanan Kota Ambon, Maluku maupun Indonesia secara umum," ujarnya.
Kepala Bappeda Kota Ambon, Dominggus Matuapelwa, mewakili Wali Kota, Richard Louhenapessy mengapresiasi tanggung jawab sosial perusahaan dari Pasific Paint yang strategis dalam memupuk jalinan keharmonisan antarumat beragama di Maluku.
Bayangkan, Masjid Agung Raya Anur dicat AM GPM Jemaat Rumahtiga dengan melibatkan "pela" (kekentalan kekerabatan tidak seagama) Passo yang mayoritas beragama Kristen.
"Jadi tidak salah themanya `Beda warna Satu Saudara` karena kebetulan warga Batumerah beragama Islam, sedangkan jemaat GPM Rumahtiga dan `pela` Passo beragama Kristen," katanya.
Karena itu, Pemkot Ambon berterima kasih kepada manajemen Pasific Paint yang merealisasikan tanggung jawab sosial perusahaan di ibu kta provinsi Maluku.
"Kami mengharapkan komunikasi Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy dan Dirut Pasific Paint, Suryanto Cokro Santoso ditindaklanjuti untuk program partisipasi lain yang strategis bagi pengembangan daerah ini," ujar Dominggus.
Sedangkan, Dirut Pasific Paint, Suryanto Cokro Santoso menyatakan, realisasi tanggung jawab sosial perusahaan ini merupakan bagian pada 2018, menyusul berkiprahnya pabrik cat metrolite dan Clotex selama 75 tahun.
"Saya senang karena tiga kali berkunjung ke Ambon ternyata kondisinya tidak sama dengan pemberitaan - pemberitaan sehingga termotivasi untuk merealisasikan kegiatan di daerah ini," katanya.
Pengecatan di Kota Ambon, menyusul perkampungan merahputih di desa Kiom, Kota Tual pada beberapa waktu lalu.
"Kami terpanggil untuk mengfasilitasi kebhinekaan di Indonesia yang sebenarnya merupakan aset budaya bangsa," tandasnya.
Pengecatan Masjid Agung Raya Anur ditandai dengan Dirut Pasific Paint, Suryanto Cokro Santoso kepada Imamnya, Usman Oey, dilanjutkan pengecetan pagar sarana ibadah tersebut.
Pengecatan juga dilakukan Kepala Bappeda Kota Ambon, Dominggus Matuapelwa, Penjabat Kepala Desa Batumerah, Abdulrahman Walla, Penjabat Kepala Desa Passo, Semmy Akuywen, Ketua Majelis Jemaat GPM, Rumahtiga, Pdt.George Likumahwa serta masing - masing tokoh adat desa Batumerah maupun Passo.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018