Ambon, 16/3 (Antaranews Maluku) - Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di desa Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon diminta untuk meningkatkan produksi, terutama tanaman hortikultura.
"Saya minta tingkatkan produksi tanaman sayur mayur untuk memenuhi permintaan masyarakat Kota Ambon yang saat ini semakin meningkat," kata Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Ambon, John Tupan saat acara pengukuhan Gapoktan di desa Waiheru, Rabu.
Gapoktan di desa Waiheru terdiri dari 12 kelompok dengan tiga bidang usaha yaitu hortikultura sebanyak 10 kelompok dan dua kelompok lainnya adalah peternakan.
Lahan yang digarap seluas 26 hektar , sedangkan pengembangan tanaman hortikultura seluas 20 hektar.
John mengingatkan, hasil panen harus aman dikonsumsi karena hal ini berkaitan dengan kesehatan masyarakat.
"Pergunakanlah pupuk pestisida sesuai dengan dosis maupun waktunya. Harus menjadi perhatian serius sehingga tidak hanya mengejar produksi dan mengabaikan jaminan kesehatan masyarakat," ujarnya.
Dia mengarahkan , 12 Gapoktan yang memiliki 123 petani bisa bekerja dengan baik dengan memperhatikan jaminan kesehatan masyarakat yang mengomsumsi.
"Jadi bekerja dengan menjaga komitmen kelompok dengan tujuan meningkatkan produksi dan manfaatkan kredit untuk menambah modal usaha," tandas John.
Kepala Desa Waiheru, Usman Elly mengapresiasi kepedulian Dinas Pertanian Kota Ambon maupun Bank Indonesia (BI) yang selama ini membina para petani yang ada di daerah ini sehingga berkembang baik.
"Apalagi para penyuluh pertanian yang intensif memberikan perhatian dan menjadi fasilitotar bagi para petani di desa Waiheru sehingga produksinya semakin baik," ujarnya.
Pertimbangannya, petani yang mengarap lahan selama ini dengan sistem sewa dan saat ini dihadapkan dengan pembangunan infrastruktur sehingga areal semakin berkurang.
Karena itu, diminta perhatian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku maupun Kota Ambon untuk membangun jalan sebagai akses menuju lokasi garapan..
"Para petani membutuhkan adanya akses jalan menuju ke lokasi garapan agar mendorong peningkatan usaha maupun produksi," kata Usman.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Saya minta tingkatkan produksi tanaman sayur mayur untuk memenuhi permintaan masyarakat Kota Ambon yang saat ini semakin meningkat," kata Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Ambon, John Tupan saat acara pengukuhan Gapoktan di desa Waiheru, Rabu.
Gapoktan di desa Waiheru terdiri dari 12 kelompok dengan tiga bidang usaha yaitu hortikultura sebanyak 10 kelompok dan dua kelompok lainnya adalah peternakan.
Lahan yang digarap seluas 26 hektar , sedangkan pengembangan tanaman hortikultura seluas 20 hektar.
John mengingatkan, hasil panen harus aman dikonsumsi karena hal ini berkaitan dengan kesehatan masyarakat.
"Pergunakanlah pupuk pestisida sesuai dengan dosis maupun waktunya. Harus menjadi perhatian serius sehingga tidak hanya mengejar produksi dan mengabaikan jaminan kesehatan masyarakat," ujarnya.
Dia mengarahkan , 12 Gapoktan yang memiliki 123 petani bisa bekerja dengan baik dengan memperhatikan jaminan kesehatan masyarakat yang mengomsumsi.
"Jadi bekerja dengan menjaga komitmen kelompok dengan tujuan meningkatkan produksi dan manfaatkan kredit untuk menambah modal usaha," tandas John.
Kepala Desa Waiheru, Usman Elly mengapresiasi kepedulian Dinas Pertanian Kota Ambon maupun Bank Indonesia (BI) yang selama ini membina para petani yang ada di daerah ini sehingga berkembang baik.
"Apalagi para penyuluh pertanian yang intensif memberikan perhatian dan menjadi fasilitotar bagi para petani di desa Waiheru sehingga produksinya semakin baik," ujarnya.
Pertimbangannya, petani yang mengarap lahan selama ini dengan sistem sewa dan saat ini dihadapkan dengan pembangunan infrastruktur sehingga areal semakin berkurang.
Karena itu, diminta perhatian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku maupun Kota Ambon untuk membangun jalan sebagai akses menuju lokasi garapan..
"Para petani membutuhkan adanya akses jalan menuju ke lokasi garapan agar mendorong peningkatan usaha maupun produksi," kata Usman.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018