Ambon (ANTARA) - Kepala Tim Pelaksana Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Purwanto mengatakan anggota kelompok tani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Passo, Kecamatan Baguala, harus memiliki koperasi.
"Kehadiran koperasi sangat penting, sebab sebagai wadah bagi para anggota kelompok tani, di mana akan diatur seperti sebagian anggota khusus melakukan budidaya, dan yang menjual berada di koperasi," katanya, saat memberikan sambutan pada acara pelatihan manajemen kelompok dan teknologi budi daya hortikultura kepada Gapoktan Passo Indah Sejahtera, di Ambon, Kamis.
Para peserta pun diharapkan bisa memperhatikan dengan baik kegiatan pelatihan itu, sebab nara sumber yang dihadirkan juga dari Dinas Koperasi Kota Ambon, termasuk Kepala Dinas yang bersedia untuk memberikan materi tentang bagaimana mendirikan koperasi.
Selain itu, 24 anggota peserta yang mewakili masing-masing kelompok terdiri dari empat orang itu juga diminta menata dengan baik untuk memperhatikan bagaimana manajemen terkait dengan kelompok, kemudian ada pelatihan dari Dinas Pertanian bagaimana membudidaya tanaman hortikultura.
Purwanto juga berjanji akan memenuhi bantuan dua unit mesin kultifator yang hingga kini belum diserahkan.
"Kultifator yang dijanjikan itu sebanyak delapan unit, hanya saja yang baru diserahkan enam unit pada 2020, diharapkan pda 2021 dua unit lainnya akan dipenuhi," ujarnya.
Elly Thenu, konsultan pertanian BI Maluku yang selama ini mendampingi para anggota Gapoktan, mengatakan kegiatan yang berlangsung dari tahun ke tahun ini merupakan kerja sama Kantor Perwakilan BI dan Pemkot Ambon dalam membina para kelompok tani di daerah ini.
Karena itu, kita pada 29 April 2021 dihadapkan dengan kegiatan pelatihan Manajemen kelompok dan teknologi budidaya hortikultura. Kegiatan yang lain, sebab sesuai rencana pengembangan ada saja kegiatan setiap tahun.
Elly mengatakan Gapoktan Desa Passo terdiri dari delapan kelompok, yakni Passo Indah delapan anggota, Passo indah jaya 11 anggota, Cempaka delapan anggota, Nur Rahman 12 anggota, Karya tani 16 anggota, Indah sejahtera 16 anggota, RRI Jaya delapan anggota, Tunas harapan 11 anggota.
Data luas panen, untuk kangkung lima hektar, 12 kali tanam/panen/tahun, sawi enam hektar delapan kali tanam/panen/tahun, bayam tiga hektar 10 kali tanam/panen/tahun, ketimun dua hektar empat kali tanam/panen/tahun, pare dua hektar empat kali tanam/panen/tahun, cabe dua hektar dua kali tanam/panen/tahun, dan tomat dua hektar empat kali tanam/panen/tahun.
"Jadi misalnya kangkung itu luas lahan lima hektar dalam satu tahun 12 kali tanam, maka 12 kali panen, begitu juga tanaman yang lain," katanya.
Sekarang ini untuk hasil kangkung 12 ton/hektar, harga jual normal Rp3.000-5.000/ikat, harga terendah Rp1.000-1.500/ikat, harga tertinggi Rp6.000-7.000/ikat. untuk sawi 13 ton/hektar harga jual normal Rp3.000-6.000 , harga terendah Rp1.500-2.000, dan harga tertinggi Rp5.000-8.000. sedangkan untuk bayam 14 ton/hektar harga jual normal Rp4.000-5000, harga terendah Rp1.000-1,500, dan harga tertinggi Rp6.000-7000.
Elly menambahkan, selama kegiatan pelatihan berlangsung sejak pagi hari sampai siang hari ini juga kita tetap lakukan protokol kesehatan dengan mempergunakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan.