Ternate (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara mengimbau masyarakat meningkatkan kepedulian, menyusul angka kasus bunuh diri di Maluku Utara dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan tren peningkatan yang memprihatinkan.
Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Pol Bambang Suharyono di Ternate, Sabtu, menyampaikan bahwa peningkatan kasus bunuh diri ini harus menjadi perhatian bersama, baik dari pemerintah, tokoh agama, maupun masyarakat secara luas.
"Bunuh diri merupakan tindakan yang sangat dilarang dalam ajaran agama. Selain itu, dampaknya sangat besar terhadap keluarga dan lingkungan sekitar korban," ujar Kombes Bambang.
Ia menegaskan bahwa setiap manusia pasti menghadapi ujian dalam hidup, namun setiap ujian pasti datang dengan jalan keluar.
"Allah tidak membebani seseorang melampaui batas kemampuannya," katanya.
Polda Maluku Utara mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat keimanan, ketakwaan, dan memperbanyak amal saleh sebagai benteng menghadapi tekanan hidup. Kombes Bambang juga menekankan pentingnya memiliki tempat berbagi, baik kepada keluarga, sahabat, maupun tokoh masyarakat dan agama.
"Bunuh diri bukanlah solusi. Justru sebaliknya, hal tersebut membawa dosa dan meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga yang ditinggalkan, " tuturnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis orang di sekitarnya. Deteksi dini terhadap gejala stres berat, depresi, dan perubahan perilaku dapat menjadi langkah penting dalam pencegahan.
"Jika ada teman atau anggota keluarga yang terlihat murung, menarik diri, atau mengungkapkan keputusasaan, jangan diabaikan. Ajak mereka berbicara, dengarkan keluh kesahnya, dan beri dukungan," pesannya.
Polda Maluku Utara mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu mencegah terjadinya tindakan bunuh diri.
"Jangan biarkan satu nyawa pun hilang karena merasa tidak punya harapan. Ingat, selalu ada jalan keluar dari setiap masalah," kata Kabid Humas.