Ternate, 16/3 (Antaranews Maluku) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) mengakui tingginya biaya kebutuhan makan dan minum mempengaruhi minat wisatawan yang ingin menikmati panorama pantai pasir putih di kabupaten tersebut.

"Walaupun Morotai dikenal sebagai tempat parawisata yang indah nan sejuk, para wisatawan yang berkunjung mengeluhkan biaya tinggi untuk kembali datang ke Morotai," kata Kepala Dinas Pariwisata Pulau Morotai, Nona Duwila di Ternate, Jumat.

Dia mengungkapkan, pihaknya sering mendapat keluhan dari wisatawan mancanegara (wisman) maupun Wisatawan Nusantara (wisnu) yang berkunjung ke Pulau Morotai. Salah satu keluhan yang paling sering disampaikan oleh wisatawan adalah masalah harga makanan dan hotel.

"Menurut wisatawan harga makanan dan hotel di Pulau Morotai terlalu mahal, dan ketika diteliti ternyata emilik warung makan dan hotel bermain harga," katanya.

Dia berharap masalah ini dapat diatasi demi kemajuan pariwisata Morotai.

"Jadi hotel dan rumah makan akan ditertibkan, dan masalah seperti ini harus segera kita atasi, jangan sampai orang sudah tidak mau lagi datang ke Morotai dengan alasan tadi," katanya.

Sedangkan mengenai fasilitas pariwisata, menurut Nona, tidak ada wisman atau wisatawan lokal yang komplen soal itu.

"Justru kita dibanjiri pujian, apalagi Pulau Dodola banyak wisman yang mengaku kagum, cuma itu saja masalah kita yaitu rumah makan dan hotel yang sering bermain harga," ujarnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018