Ambon, 20/3 (Antaranews) - Plt. Gubernur Maluku Zeth Sahuburua menyatakan, membangun ekonomi provinsi ini bukan pekerjaan mudah dan harus dilakukan dengan budaya masohi atau kerja bersama antara pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat.

"Pemprov Maluku tidak bisa kerja sendiri, harus didukung oleh berbagai pemangku kepentingan termasuk perbankan dan lembaga keuangan maupun pembiayaan," kata Zeth dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten III Setda Maluku, Zulkifli Anwar.

Pada acara Diseminasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Maluku di Ambon, Selasa, Zeth mengatakan kegiatan ini bertujuan menyampaikan informasi dan data valid yang terukur tentang pertumbuhan ekonomi yang dapat dipertanggungjawabkan pemanfaatannya baik oleh pemerintah daerah maupun seluruh pemangku kepentingan.

"Informasi dan data valid dan terukur ini harus menumbuhkan kesadaran semua pihak untuk ikut membangun Maluku yang lebih baik ke depan," katanya.

Zeth lebih jauh menyatakan masyarakat Maluku harus bersyukur karena pertumbuhan ekonomi Maluku sesuai data BPS masih relatif baik, terlihat dari angka inflasi tahun 2017 yang terkendali pada angka 0,78 persen year on year.

Sementara pertumbuhan ekonomi Maluku secara kumulatif mencapai 5,71 persen pada tahun 2017 dan diprediksi meningkat pada 2018 hingga mencapai 6,11 persen year on year.

Acara Diseminasi menghadirkan Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku, Bambang Pramasudi sebagai narasumber.

Bambang menyatakan, acara ini rutin dilakukan untuk memberi informasi dan data penting yang dapat digunakan sebagai panduan oleh seluruh pemangku kepentingan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Maluku ke depan.

"Data dan informasi ini merupakan hasil kajian yang rutin kami lakukan," katanya.

Selain Asisten III Setda Maluku Zulkifli Anwar, acara juga dihadiri Kepala BPS Maluku Dumangar Hutauruk, Dekan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura (Unpatti), Erly Leiwakabessy, para pejabat pemerintah, perbankan dan para pelaku usaha serta kalangan media massa di Kota Ambon.


UKM, Ekonomi Kreatif
 
Kepala Kantor BI Maluku, Bambang Pramasudi mempresentasikan hasil Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Maluku (John Nikita Sahusilawane)

Dalam sesi bincang-bincang, sejumlah peserta meminta BI untuk lebih tajam melakukan kajian tentang pertumbuhan ekonomi makro dan parameter inflasi.

Dekan Ekonomi dan Bisnis Unpatti, Erly Leiwakabessy, misalnya, menyatakan pertumbuhan ekonomi Maluku cukup baik pada angka 5,8 persen tetapi tren inflasinya tidak membanggakan.

"Masalah pengangguran dan kemiskinan pun belum dapat diatasi secara baik," katanya.

Menanggapi Erly, Bambang Pramasudi mengucapkan terima kasih atas masukan-masukan yang diberikan.

Bambang selanjutnya menekankan masalah penting dalam mengendalikan inflasi adalah bagaimana Tim Pengedalian Inflasi Daerah Maluku termasuk BI dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan bisa mengatur agar pedagang tidak mematok harga seenaknya

Hal lain yang juga penting adalah hasil pertanian, perikanan dan perkebunan tidak dijual mentahnya ke pedagang, tetapi harus sampai ke pabrik.

"Ini kalau kita mau pertumbuhan ekonomi Maluku berkualitas," katanya.

Ia juga menyoroti minimnya investasi PMA maupun PMDN di Maluku.

"Debitur-debitur besar sangat banyak di Jakarta tetapi kita belum bisa menarik mereka ke Maluku. BI siap memfasilitasi koordinasinya dengan 20 bank yang beroperasi di Maluku maupun instansi terkait lainnya," katanya.

"Kalau ini bisa dilakukan maka serapan tenaga kerja akan terbuka lebar dan kemiskinan bisa kita entaskan," katanya lagi.

Menurut Bambang, BI Maluku saat ini konsentrasi membantu Usaha Kecil Menengah (UKM). dan ekonomi kreatif.

Selain memberi bantuan kepada kelompok petani cabai, bawang, dan sayuran, BI Maluku juga membantu pengembangan dan pemasaran kain tenun ikat tanimbar di tingkat lokal, nasional dan internasional.

"Tenun ikat Tanimbar ini luar biasa pemesanannya," katanya.

Ia juga menyatakan pihakya siap membantu usaha kerajinan cinderamata yang juga masuk kategori ekonomi kreatif untuk mendorong pertumbuhan di sektor pariwisata.

"Apalagi Maluku tahun ini punya kalender pariwisata berisi puluhan kegiatan untuk mendatangkan wisatawan. Jadi ini peluang bagus yang harus dimanfaatkan," katanya.

Bambang menyatakan, bila semua dapat dilakukan dengan baik maka Maluku akan menjadi provinsi yang maju dan terus meningkat perekonomiannya.

Pewarta: John Nikita S

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018