Ternate, 22/3 (Antaranews Maluku) - Kapolda Maluku Utara, Brigjen Pol. Achmat Juri meminta agar masyarakat menghindari berbagai berita hoax dan provokasi untuk mengganggu stabilitas keamanan selama pelaksanaan kampanye pemilihan Gubernur dan Wagub setempat.
"Tentunya, masyarakat khususnya di Ternate agar tidak mudah terprovokasi dengan adanya isu yang berkembang menjelang Pilkada Maluku Utara pada 27 Juni 2018," katanya saat menggelar silaturahmi bersama warga Maliaro Ternate, Kamis.
Kapolda mengajak seluruh masyarakat agar memerangi hoax yang mana di zaman yang serba canggih dan modern ini sangat cepat berkembang pemberitaan bohong melalui media elektronik, baik handphone, televisi maupun radio.
Dia juga memberikan apresiasi bagi warga yang intensif untuk mendengarkan imbauan hingga kegiatan kampanye bila selesai situasi Kamtibmas terkendali.
Kapolda juga telah melakukan perubahan pola pengamanan pada 10 Kabupaten dan Kota dari pengamanan pemilihan sebelumnya.
Pola pengamanan yang dirubah ini bukan hanya pada wilayah terbuka dan tertutup, melainkan sampai pada pola pengamanan Tempat Pengumutan Suara (TPS) yang tersebat di 10 Kabupaten/Kota.
"Kita untuk TPS memakai pola 1-1-2 atau 1 Polisi 1 TPS dan 2 Linmas dan ini berbeda dengan pola sebelumnya yakni 1-2-4 atau 1 Polisi, 2 TPS dan 4 Linmas," ujarnya.
Kapolda mengakui, pola pengamanan selama pelaksanaan Pilkada yang diubah tersebut dikarenakan, eskalasi seluruh Kabupaten/Kota memiliki masing - masing tingkat kerawanan yang tidak bisa diprediksi.
"Perubahan untuk mengantisipasi segala potensi yang tidak diinginkan itu berkembang," ujarnya.
Kapolda menegaskan, pada prinsipnya, Polda Maluku Utara tetap waspada dan selalu meningkatkan kesiap siagaan, karena semua kandidat merebut suara di 10 kabupaten/Kota yang bisa menimbulkan kecuranganya.
"Saya mengharapkan masyarakat untuk ikut mengambil bagian dengan selalu menjaga situasi Kamtimbmas yang aman dan damai di wilayah masing-masing sehingga bisa menjadikan Pilkada yang aman, jujur dan adil," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Tentunya, masyarakat khususnya di Ternate agar tidak mudah terprovokasi dengan adanya isu yang berkembang menjelang Pilkada Maluku Utara pada 27 Juni 2018," katanya saat menggelar silaturahmi bersama warga Maliaro Ternate, Kamis.
Kapolda mengajak seluruh masyarakat agar memerangi hoax yang mana di zaman yang serba canggih dan modern ini sangat cepat berkembang pemberitaan bohong melalui media elektronik, baik handphone, televisi maupun radio.
Dia juga memberikan apresiasi bagi warga yang intensif untuk mendengarkan imbauan hingga kegiatan kampanye bila selesai situasi Kamtibmas terkendali.
Kapolda juga telah melakukan perubahan pola pengamanan pada 10 Kabupaten dan Kota dari pengamanan pemilihan sebelumnya.
Pola pengamanan yang dirubah ini bukan hanya pada wilayah terbuka dan tertutup, melainkan sampai pada pola pengamanan Tempat Pengumutan Suara (TPS) yang tersebat di 10 Kabupaten/Kota.
"Kita untuk TPS memakai pola 1-1-2 atau 1 Polisi 1 TPS dan 2 Linmas dan ini berbeda dengan pola sebelumnya yakni 1-2-4 atau 1 Polisi, 2 TPS dan 4 Linmas," ujarnya.
Kapolda mengakui, pola pengamanan selama pelaksanaan Pilkada yang diubah tersebut dikarenakan, eskalasi seluruh Kabupaten/Kota memiliki masing - masing tingkat kerawanan yang tidak bisa diprediksi.
"Perubahan untuk mengantisipasi segala potensi yang tidak diinginkan itu berkembang," ujarnya.
Kapolda menegaskan, pada prinsipnya, Polda Maluku Utara tetap waspada dan selalu meningkatkan kesiap siagaan, karena semua kandidat merebut suara di 10 kabupaten/Kota yang bisa menimbulkan kecuranganya.
"Saya mengharapkan masyarakat untuk ikut mengambil bagian dengan selalu menjaga situasi Kamtimbmas yang aman dan damai di wilayah masing-masing sehingga bisa menjadikan Pilkada yang aman, jujur dan adil," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018