Ternate, 5/4 (Antaranews Maluku) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara intensif menangani penyakit kusta di daerah itu, karena dalam beberapa tahun terakhir angka penderitanya menunjukan peningkatan.

"Penderita penyakit kusta di Halmahera Barat pada 2016 hanya 33 orang. Namun, pada 2017 meningkat menjadi 108 orang,"kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Halmahera Barat, Sofyan, dihubungi dari Ternate, Rabu.

Kusta adalah penyakit menular yang menyerang jaringan kulit dengan ciri-ciri awal muncul bercak putih di kulit, mati rasa jika disentuh, tidak ditumbuhi bulu dan jika tidak mendapat pengobatan secara baik bisa menimbulkan kecacatan fisik, bahkan mengakibatkan kematian.

Menurut dia, upaya yang dilakukan Dinkes Halmahera Barat dalam menangani penderita kusta adalah memberikan pengobatan secara gratis.

Diharapkan setiap penderita bisa mendapatkan kesembuhan setelah menjalani pengobatan secara teratur selama satu tahun.

Selain itu, terus melakukan identifikasi terhadap penderita baru dengan melakukan pemeriksanaan kepada warga yang berpotensi tertular penyakit itu, misalnya yang tinggal bersama penderita penyakit kusta, sehinggga bisa dilakukan pengobatan lebih dini.

Dinkes Halmahera Barat juga mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pencegahan terhadap penyakit kusta, di antaranya dengan menerapkan pola hidup bersih serta segera melakukan pengobatan jika tertular penyakit tersebut.

Masyarakat di daerah itu diimbau untuk tidak melakukan tindakan diskriminatif, baik secara sosial maupun secara ekonomi terhadap para penderita penyakit kusta yang telah dinyatakan sembuh, karena tidak akan lagi menularkan penyakit itu.

Ia menambahkan, kusta bukan merupakan penyakit kutukan sebagaimana sering diasumsikan masyarakat selama ini dan bisa diobati.

Oleh karena itu para penderita kusta harus memiliki kepercayaan diri dan motivasi untuk berobat sampai sembuh.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018