Ambon, 7/4 (Antaranews Maluku) - Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) provinsi Maluku menunjukkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) per Februari 2018 positif.
Kepala OJK Provinsi Maluku Bambang Hermanto menyatakan, posisi Februari 2018 KUR telah disalurkan kepada 33.985 debitur, meningkat 3.547 debitur dibandingkan posisi akhir tahun 2017.
"Baki debet sebesar Rp543,74 Miliar atau meningkat Rp81,44 miliar (17,62 persen), dibandingkan posisi Desember 2017 yang tercatat Rp462,30 miliar," katanya di Ambon, Sabtu.
Dikatakannya, kualitas kredit sedikit mengalami penurunan, NPL tercatat sebesar 2,74 persen sedikit meningkat dari Desember 2017 sebesar 2.08 persen.
Penggunaan KUR oleh UMKM mayoritas masih dimanfaatkan untuk modal kerja usaha, hal ini terlihat dari baki debet KUR Mikro Kredit modal kerja pada Februari 2018 tercatat Rp265,08 miliar, meningkat Rp25,55 miliar atau sebesar 10,67 persen (year to date- ytd).
Sedangkan KUR Ritel-KMK Rp139,83 miliar, meningkat Rp40,93 miliar (41,39% - ytd). Jenis KUR mikro masih mendominasi dengan baki debet sebesar Rp367,22 miliar atau 67,54 persen, dari total baki debet penyaluran KUR.
Jenis KUR mikro, kata Bambang, masih mendominasi dengan baki debet sebesar Rp367,22 miliar atau 67,54 persen dari total baki debet penyaluran kur. Sementara itu KUR ritel tercatat sebesar Rp176,52 miliar atau 32,46 persen daro total kur.
Penggunaan KUR untuk midal kerja mencapai Rp404,92 miliar atau 74,47 persen dari total KUR, sedangkan untuk investasi sebesar Rp138,82 miliar (25,53 persen).
"Sebagai informasi, KUR mikro diberikan dengan plafon minimal Rp25 juta, dan KUR ritel diberikan dengan plafon Rp25 juta hingga Rp500 juta," ujarnya.
Diakuinya, untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Maluku, target plafon penyaluran KUR tahun 2018 meningkat menjadi Rp744,44 miliar.
Hingga periode Februari 2018, telah disalurkan plafon KUR sebesar Rp134,20 miliar atau 18,04 persen dari target yang ditetapkan.
"Saat ini di Maluku bank penyalur KUR empat bank yakni BRI, bank Mandiri, BNI dan bank Artha Graha," tandas Bambang Hermanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
Kepala OJK Provinsi Maluku Bambang Hermanto menyatakan, posisi Februari 2018 KUR telah disalurkan kepada 33.985 debitur, meningkat 3.547 debitur dibandingkan posisi akhir tahun 2017.
"Baki debet sebesar Rp543,74 Miliar atau meningkat Rp81,44 miliar (17,62 persen), dibandingkan posisi Desember 2017 yang tercatat Rp462,30 miliar," katanya di Ambon, Sabtu.
Dikatakannya, kualitas kredit sedikit mengalami penurunan, NPL tercatat sebesar 2,74 persen sedikit meningkat dari Desember 2017 sebesar 2.08 persen.
Penggunaan KUR oleh UMKM mayoritas masih dimanfaatkan untuk modal kerja usaha, hal ini terlihat dari baki debet KUR Mikro Kredit modal kerja pada Februari 2018 tercatat Rp265,08 miliar, meningkat Rp25,55 miliar atau sebesar 10,67 persen (year to date- ytd).
Sedangkan KUR Ritel-KMK Rp139,83 miliar, meningkat Rp40,93 miliar (41,39% - ytd). Jenis KUR mikro masih mendominasi dengan baki debet sebesar Rp367,22 miliar atau 67,54 persen, dari total baki debet penyaluran KUR.
Jenis KUR mikro, kata Bambang, masih mendominasi dengan baki debet sebesar Rp367,22 miliar atau 67,54 persen dari total baki debet penyaluran kur. Sementara itu KUR ritel tercatat sebesar Rp176,52 miliar atau 32,46 persen daro total kur.
Penggunaan KUR untuk midal kerja mencapai Rp404,92 miliar atau 74,47 persen dari total KUR, sedangkan untuk investasi sebesar Rp138,82 miliar (25,53 persen).
"Sebagai informasi, KUR mikro diberikan dengan plafon minimal Rp25 juta, dan KUR ritel diberikan dengan plafon Rp25 juta hingga Rp500 juta," ujarnya.
Diakuinya, untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Maluku, target plafon penyaluran KUR tahun 2018 meningkat menjadi Rp744,44 miliar.
Hingga periode Februari 2018, telah disalurkan plafon KUR sebesar Rp134,20 miliar atau 18,04 persen dari target yang ditetapkan.
"Saat ini di Maluku bank penyalur KUR empat bank yakni BRI, bank Mandiri, BNI dan bank Artha Graha," tandas Bambang Hermanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018