Ambon (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan di Provinsi Maluku tercatat penyaluran kredit perbankan selama 2021 sebesar Rp15,64 triliun atau tumbuh 6,57 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020.
Penyaluran kredit perbankan tumbuh 6,57 persen dengan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang masih terjaga sebesar 1,70 persen, kata Kepala OJK provinsi Maluku, Roni Nazra, Sabtu.
Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Provinsi Maluku selama tahun 2021 dibandingkan periode yang sama pada 2020 juga mengalami pertumbuhan. Hal ini tercermin dari total aset dana pensiun sebesar Rp269,04 miliar atau 12,58 persen dan total investasi sebesar Rp197,20 miliar 14,65 persen
Selain itu, piutang perusahaan pembiayaan tumbuh menjadi sebesar Rp919,16 miliar atau 40,39 persen, dengan jumlah kontrak pembiayaan meningkat sebesar 75,15 persen.
Baca juga: BNI dukung ekpansi kredit dorong kinerja ekonomi 2022, begini penjelasannya
Serta rasio non "performing financing" yang terjaga sebesar 1,26 persen atau turun 0,21 persen.
"Hal serupa juga terjadi di sektor pasar modal regional yang menunjukkan tren positif," katanya.
Ia menyatakan, kinerja lembaga jasa keuangan di Provinsi Maluku hingga akhir tahun 2021 menunjukkan pertumbuhan yang positif.
"Dengan kinerja intermediasi yang tinggi disertai tingkat risiko yang terkendali, baik di sektor perbankan, pasar modal, maupun industri keuangan non bank (IKNB),"katanya.
Secara umum kondisi perbankan posisi Desember 2021 relatif stabil dan terkendali dengan total aset sebesar Rp25,31 triliun atau tumbuh 8,05 persen (yoy).
"Adapun penghimpunan dana pihak ketiga perbankan sebesar Rp15,52 triliun atau tumbuh 4,09 persen (yoy)," katanya.
Baca juga: OJK dorong percepatan program PEN di Maluku
Baca juga: OJK dorong pengembangan ekosistem sektor jasa keuangan, begini penjelasannya
Penyaluran kredit perbankan di Maluku tumbuh 6,57 persen selama 2021
Sabtu, 19 Maret 2022 17:51 WIB