Ambon (ANTARA) - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Maluku melakukan upacara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kapaha Ambon, dalam rangka memperingati Hari Pattimura ke-208.
“Upacara tabur bunga adalah sebuah tradisi yang dilakukan untuk menghormati dan mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia,” kata Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath di Ambon, Rabu.
Upacara diawali dengan penghormatan kepada arwah para pahlawan yang dipimpin oleh pimpinan ziarah, dilanjutkan mengheningkan cipta untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang dan berkorban demi bangsa dan negara Indonesia khususnya di Provinsi Maluku tanah raja-raja.
Ia menjelaskan Hari Pattimura diperingati setiap tanggal 15 Mei sebagai penghormatan terhadap perjuangan Pahlawan Nasional Thomas Matulessy, yang lebih dikenal dengan Kapitan Pattimura.
“Perlawanan Pattimura terhadap penjajah Belanda menjadi inspirasi bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia,” ujar dia.
Kapitan Pattimura adalah Thomas Matulessy, seorang pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Maluku. Ia dikenal karena perannya dalam memimpin perlawanan rakyat Maluku terhadap pemerintahan kolonial Belanda pada abad ke-19.
Thomas Matulessy, yang lebih dikenal sebagai Kapitan Pattimura, lahir pada tahun 1783 di Saparua, Maluku. Ia memimpin perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda pada tahun 1817, yang dikenal sebagai Perang Pattimura.
Pattimura dikenal sebagai pahlawan yang gagah berani dan memiliki semangat perjuangan yang tinggi. Ia dihukum mati oleh Belanda pada tahun 1817, tetapi semangat perjuangannya tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya.
Pada 15 Mei 1817, Kapitan Pattimura memimpin penyerangan Benteng Duurstede di Saparua, yang menjadi awal perlawanan yang lebih besar di Maluku.
Sejak peristiwa itu pada tahun 1973, Thomas Matulessy secara resmi diakui sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Namanya juga diabadikan sebagai nama kapal perang Republik Indonesia, KRI Pattimura.*
