Jakarta, 12 April 2018. Perusahaan Minyak & Gas Bumi INPEX Masela, Ltd.,  berhasil meraih Gold Award dalam acara Public Relations Indonesia Awards (PRIA) 2018, sebuah ajang Kehumasan berskala nasional.  Penghargaan PRIA 2018 tersebut diberikan untuk kategori Program Berbasis Pengembangan Masyarakat melalui program “Pengembangan Tenun Ikat Tanimbar”.

“Kami merasa terhormat dan bangga atas penghargaan ini. Penghargaan ini merefleksikan keseriusan kami dalam mengembangkan potensi masyarakat di Tanimbar, Maluku Tenggara Barat melalui program investasi sosial kami sejak 2011,” ujar Shunichiro Sugaya, President Director INPEX Masela yang merupakan Perusahaan Minyak dan Gas dari Jepang.

Penghargaan ini diikuti oleh sekitar 460 peserta yang berasal dari berbagai Perusahaan, Lembaga, Badan Usaha Milik Negara, Kementrian serta Pemerintah Daerah. Ada sembilan kategori yang dipertandingkan dengan proses penjurian yang berlangsung selama kurang lebih tiga bulan. Penyerahan award diadakan di Surabaya, 29 Maret 2018 dan dihadiri oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Sugaya menambahkan, program investasi sosial yang dilakukan INPEX Masela adalah untuk memperluas kesempatan ekonomi masyarakat agar bisa mendapatkan kesejahteraan hidup yang lebih baik atas upaya mereka sendiri. Program Tenun Ikat Tanimbar adalah contoh nyata komitmen INPEX Masela sebagai Operator dari Kontrak Kerja Sama Masela dan Proyek LNG Abadi untuk memberdayakan masyarakat lokal sebagai mitra dalam pengembangan proyek dengan tetap merawat kearifan dan budaya lokal.

Social Performance Manager INPEX Masela Puri Minari menjelaskan program pengembangan tenun ikat membawa manfaat kepada komunitas tenun - sebagian besar adalah kaum perempuan - yang memiliki keahlian menenun secara turun temurun dan perlu menyiapkan generasi baru penenun agar warisan budaya dari leluhur yang sudah beratus-ratus tahun lamanya tetap dihargai dan dijaga.

Menurut Puri, kondisi budaya menenun yang meredup kemudian dibangkitkan, dengan membangun mindset kaum penenun serta penyediaan kesempatan pelatihan untuk mengembangkan keahliannya. Pengembangan komprehensif keahlian tenun penduduk lokal bertujuan agar kelompok tenun dapat menangkap selera dan permintaan pasar, sehingga dapat menjadikan tenun sebagai mata pencaharian yang menarik dan diminati anggota masyarakat sejak berusia muda.  

Pengembangan itu sendiri, menurut Puri, dilaksanakan setelah INPEX Masela berkonsultasi dengan para penenun ikat di kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) maupun dengan Dinas Koperasi dan UKM yang menaungi industri skala rumah tangga tenun ikat di MTB.

Strategi khusus yang dilakukan INPEX Masela dalam program ini yakni melalui pendekatan keterlibatan desainer skala nasional dalam proses pelatihan yang ditunjang dengan upaya menggandeng multi stakeholders untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam merevitalisasikan tenun Tanimbar. “Tanpa adanya kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak, mustahil suatu program CSR dapat berkelanjutan atau sustainable,” ujarnya.

Hasil yang dicapai hingga saat ini mulai menunjukan arah yang menggembirakan. Adanya kenaikan pendapatan yang cukup signifikan dari para penenun binaan INPEX yang berkolaborasi dengan Bank Indonesia, daya tarik dan penjualan kain tenun karya masyarakat Tanimbar yang kini mulai meningkat dengan penjualan hingga ke tingkat nasional dan internasional.

Strategi yang tak kalah penting adalah publikasi melalui media untuk menyiarkan setiap kemajuan yang diraih oleh masyarakat tenun, melalui media gathering, siaran pers dan berbagai aktivitas lainnya. “Banyak perusahaan memiliki program CSR yang sangat bagus namun seringkali masih minim info terkait program mereka ke publik. Dengan melibatkan media di setiap perkembangan program investasi sosial kami sejak awal, hal tersebut kami coba ubah,” ujar Moch Nunung Kurniawan, Sr. Specialist Media Relations INPEX Masela.

Teguh mengemban pesan leluhur, Tenun Tanimbar saat ini bangkit menembus pasar nasional dan internasional, dengan motif simbol kearifan lokal yang secara kreatif terajut pada setiap helai kain yang dihasilkannya.

Program investasi sosial yang lain seperti Pertanian Organik, Budidaya Rumput Laut, Program Bahasa Inggris, Beasiswa, Lampu Tenaga Surya dirancang untuk membangun ketahanan ekonomi daerah dengan tetap mempertahankan budaya dan tradisi kepulauan Tanimbar. Program-program tersebut dan berbagai manfaat langsung maupun tak langsung bagi daerah maupun nasional merupakan efek berganda dari

INPEX adalah Perusahaan Minyak dan Gas terbesar dari Jepang yang saat ini mempunyai lebih dari 70 proyek minyak dan gas di lebih dari 20 negara termasuk Indonesia, Australia, Kazakhstan, Uni Emirat Arab, serta Brazil. Di Indonesia, INPEX merupakan Kontraktor Kontrak Kerjasama(KKKS) dibawah supervisi dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Bumi (SKK) Migas. INPEX sendiri telah beroperasi sejak tahun 1966 di Indonesia.

Saat ini, INPEX berpartisipasi dalam 7 blok migas yang mencakup kegiatan eksplorasi, pengembangan dan produksi, termasuk di Blok Masela di mana INPEX menjadi operator.

Blok Masela terletak di lepas pantai, yaitu Laut Arafura sekitar 155 km arah Barat Daya Kota Saumlaki, Maluku Tenggara Barat.

Keterangan foto :
PROGRAM TENUN TANIMBAR RAIH EMAS: President Director INPEX Masela, Ltd. Shunichiro Sugaya (ketiga dari kanan) memegang piala penghargaan setelah meraih emas dalam PR Indonesia Award untuk kategori Community Based Development melalui Program CSRnya yakni Pengembangan Tenun Ikat Tanimbar akhir bulan Maret 2018 di Surabaya. Sugaya didampingi VP Corporate Service Nico Muhyiddin (kedua dari kiri), Advisor Halida Hatta (ketiga dari kiri), Social Performance & Land Acquisition Manager Puri Minari (kedua dari kanan), Senior Specialist Media Relations Moch Nunung Kurniawan (kiri) & Social Investment Specialist Donny Rijaluddin (kanan). (Foto: INPEX Masela)

Pewarta: Rilis Pers

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018