Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mengintensifkan upaya percepatan tambang gas abadi Blok Masela untuk meningkatkan perekonomian daerah.
“Pemerintah siap mendukung dengan seluruh kewenangan yang dimiliki untuk memastikan keberhasilan proyek ini, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan pada penerimaan daerah dan kesejahteraan masyarakat Maluku," kata Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie dalam keterangan yang diterima di Ambon, Sabtu.
Hal itu dikatakan Sadali merespons upaya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam segala bentuk perizinan terkait Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan lahan yang kini sedang berlangsung.
Menurut Sadali, upaya ini menjadi bukti komitmen bersama dalam upaya mempercepat pengembangan proyek Masela.
“Pemprov Maluku juga berkomitmen untuk memberikan rekomendasi terkait penggunaan lahan yang dibutuhkan oleh SKK Migas serta untuk memfasilitasi proses negosiasi dan mediasi yang adil dalam pembebasan lahan. Kami juga mendorong pemerintah kabupaten untuk bekerja sesuai dengan regulasi yang berlaku untuk mendukung percepatan proyek Masela," katanya menjelaskan.
Oleh sebab itu Sadali berharap agar SKK Migas bersama perusahaan INPEX Masela Ltd dapat terus berkoordinasi dengan Pemprov Maluku supaya proyek Masela dapat beroperasi sesuai target pada Kuartal IV 2029.
"Sebagai proyek gas terbesar di Indonesia, dukungan bersama dari semua pihak sangat penting untuk kesuksesan proyek ini," ujarnya.
Proyek Masela sendiri menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional Indonesia dengan kapasitas produksi yang diharapkan mencapai 9,5 juta metrik ton per tahun (MTPA) Liquefied Natural Gas (LNG), 150 juta standar kaki kubik per hari gas pipa, dan sekitar 35.000 barel kondensat per hari, dengan target operasional pada kuartal IV 2029.
Dari Proyek Masela juga diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat Maluku.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Maluku mengintensifkan percepatan operasi Blok Masela