Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Pertanian (Distan) terus menggencarkan program ketahanan pangan di lembaga pemasyarakatan (Lapas), termasuk di Lapas Kelas IIB Tual, sebagai bagian dari strategi pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan (WBP).
“Kolaborasi lintas sektor, termasuk dari Distan Maluku, memiliki posisi strategis untuk mewujudkan reintegrasi sosial yang holistik, lewat kegiatan produktif yang dapat meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi para WBP,” kata Kabid Penyuluh Pertanian Distan Maluku Farid Rahawarin dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Jumat.
Dirinya mengatakan hal itu saat melakukan pemantauan langsung pelaksanaan program hidroponik di Lapas Kelas IIB Tual
Ia menyampaikan, langkah ini menjadi bagian dari sinergi antara Pemprov Maluku dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Maluku.
Dalam kunjungan tersebut, Dinas Pertanian meninjau berbagai aspek pelaksanaan hidroponik seperti persiapan media tanam, penyemaian bibit, perawatan tanaman, serta berdialog langsung dengan petugas lapas dan warga binaan.
Saat ini Lapas Tual tengah mengembangkan sebanyak 152 tanaman hidroponik jenis sawi putih dan sawi hijau yang siap untuk dikelola oleh petugas dan warga binaan.
Farid menyampaikan apresiasi atas pengelolaan lahan produktif di dalam lapas. Ia menilai, program ini menjadi langkah strategis untuk mendukung pemberdayaan masyarakat, termasuk warga binaan, dalam kerangka ketahanan pangan daerah.
“Program ini tidak hanya menghasilkan pangan sehat, tetapi juga memberi ruang pembelajaran dan keterampilan praktis bagi warga binaan, sehingga mereka siap berkontribusi setelah keluar dari lembaga ini,” katanya.
Menurutnya program hidroponik ini menjadi salah satu wujud nyata kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan yang lebih humanis dan produktif.
Hasil panen dari kegiatan ini sebagian digunakan untuk konsumsi internal dan ke depan berpotensi dikembangkan sebagai produk ekonomi lokal.
Distan Maluku menegaskan akan terus melakukan pendampingan teknis dan memberikan dukungan sarana prasarana guna memastikan keberlanjutan program serupa di lapas lain di wilayah Maluku.
Sementara itu Kepala Lapas Kelas IIB Tual, Nurchalis Nur, mengatakan, sinergi ini merupakan bentuk dukungan konkret terhadap program pembinaan warga binaan melalui kegiatan produktif dan berkelanjutan.
“Kami sangat mengapresiasi sinergi yang telah dibangun bersama Dinas Pertanian. Pemanfaatan lahan dengan sistem hidroponik ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menjadi sarana pembinaan kemandirian,” ujar Nurchalis.
