Ternate (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov), Maluku Utara (Malut), menegaskan komitmennya untuk fokus memprioritaskan sektor pertanian sebagai bagian penting dalam pembangunan daerah selama masa gubernur Sherly Tjoanda Laos.
"Jalan tani menjadi kebutuhan penting yang harus segera dibangun demi meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan petani," kata Gubernur Malut, Sherly Tjoanda Laos dihubungi, Senin.
Gubernur perempuan pertama di Maluku Utara itu menyampaikan bahwa fokus utamanya adalah pembangunan infrastruktur pertanian seperti jalan tani serta pengadaan bibit unggul untuk mendongkrak produktivitas dan kesejahteraan petani.
Dia menjelaskan bahwa pembangunan jalan tani sangat krusial karena secara langsung mempengaruhi nilai tukar petani.
Menurutnya, nilai tukar petani tidak akan meningkat jika mereka mengalami kesulitan dalam mendistribusikan hasil panen ke pasar atau konsumen.
Seperti diketahui, pada tahun 2025, Pemprov Malut telah membangun jalan tani sepanjang 67 kilometer yang difokuskan di Kabupaten Halmahera Utara dan Halmahera Barat.
Pembangunan tersebut dibiayai dari pergeseran anggaran berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025.
"Tahun depan kita menargetkan pembangunan jalan tani minimal sepanjang 200 kilometer, dimulai dari Halmahera Timur dan akan dilanjutkan ke daerah lain secara bertahap dengan skema setiap tahun dialokasikan 200 kilometer untuk dua kabupaten/kota agar merata dan adil," ungkapnya.
Selain infrastruktur, Pemprov juga mulai mendorong peningkatan produktivitas sektor pertanian melalui penggunaan bibit unggul.
Tahun ini, akan dilakukan uji coba penanaman bibit unggul di lahan seluas empat hektare dengan target produksi mencapai 10 ton gabah kering panen (GKP).
"Kami juga menyalurkan bantuan bibit unggul untuk 1.500 hektare lahan pertanian dengan target produksi antara tujuh hingga delapan ton GKP per hektare. Lokasinya difokuskan di Desa Subaim, Kao dan Desa Wairoro," kata Sherly.
Dengan berbagai program tersebut, Gubernur Sherly berharap petani Malut dapat merasakan manfaat langsung dari pembangunan yang dilakukan dan nilai tukar petani dapat terus meningkat seiring makin membaik akses dan produktivitas pertanian di daerah.
