Ternate (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) akan menyiapkan pengelolaan hingga pemanfaatan sumber daya genetik pertanian merupakan fondasi penting dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
"Pangan adalah kebutuhan dasar yang pemenuhannya merupakan hak asasi rakyat. Karena itu ketersediaan harus cukup, aman, bermutu, bergizi, dan beragam," kata Staf Ahli bidang Ekonomi Setda Pemprov Malut, Abdullah Assagaf di Ternate, Rabu.
Menurutnya, pembahasan mengenai crop diversity secara langsung berkaitan dengan food diversity, yang menjadi syarat utama terciptanya pola konsumsi bergizi seimbang.
Ia menambahkan, keberlanjutan keragaman pangan sangat bergantung pada kemampuan daerah dalam menghadirkan inovasi teknologi pertanian serta melakukan diseminasi pengetahuan kepada para petani dan masyarakat luas.
Dirinya menekankan bahwa pemenuhan konsumsi pangan beragam harus mengutamakan produksi dalam negeri melalui pemanfaatan sumber daya lokal.
Menurutnya, ada tiga pokok utama yang harus diperhatikan untuk mewujudkan keragaman pangan daerah, yakni terkait ketersediaan pangan berbasis pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal, keterjangkauan pangan dari sisi fisik dan ekonomi dan pemanfaatan dan konsumsi pangan yang bergizi untuk hidup sehat, aktif, dan produktif
"Semakin beragam konsumsi pangan, semakin terpenuhi kebutuhan zat gizi masyarakat. Pada akhirnya ini berdampak pada peningkatan status gizi masyarakat," ungkapnya.
Selain dirinya juga menegaskan bahwa keberhasilan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan SDG Pertanian membutuhkan koordinasi, integrasi, dan sinergi lintas sektor, baik pemerintah, akademisi, lembaga penelitian, pelaku usaha, maupun masyarakat.
Masyarakat dinilai memiliki peran penting dalam produksi, distribusi, perdagangan, konsumsi, pencegahan rawan pangan, hingga penyampaian informasi terkait pangan dan gizi.
Untuk itu, kata dia, pihaknya terus memperkuat pengelolaan sumber daya genetik Pertanian, memperluas kolaborasi, serta mendorong ketahanan pangan berkelanjutan di Malut.
