Ambon (ANTARA) - Inpex Masela, LTD, anak Perusahaan INPEX Corporation (INPEX) memberdayakan perempuan Tanimbar melalui program pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi para pengrajin tenun ikat di desa Latdalam, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari Program Pengembangan Masyarakat di bidang Pemberdayaan Ekonomi, di daerah ring 1 dari wilayah operasi Proyek LNG Abadi.
Dalam pelaksanaan, INPEX bekerja sama dengan Fince Watutamata, salah seorang penenun sekaligus pendiri toko tenun ’Glora Saumlaki’ yang dikenal luas akan kepiawaian dan dedikasinya dalam menenun dan melestarikan tenun ikat Tanimbar.
Fince terlibat sebagai fasilitator dan pendamping program yang diberikan kepada pengrajin tenun di desa Latdalam.
Pendampingan yang diberikan mencakup teknik menenun serta pembuatan desain yang lebih menarik dan berdaya saing serta pemasaran.
Melalui kegiatan ini, para pengrajin tidak hanya mampu meningkatkan kualitas produk tenun namun dapat juga menaikkan taraf perekonomian mereka dari penghasilan yang didapatkan.
"Kerja sama yang kami lakukan dengan INPEX memberikan manfaat langsung bagi pengrajin tenun di desa Latdalam. Kami melakukan pendampingan kepada ”mama” pengrajin agar motif dan kualitas tenun sesuai dengan permintaan pasar. Sehingga produknya dapat kami pasarkan,” ujar Fince.
"Mama” Yoke adalah salah satu pengrajin tenun ikat asal desa Latdalam yang menjadi bagian dalam program ini.
"Puji Tuhan kami sangat bersyukur adanya kehadiran INPEX. Dengan pendampingan yang dilakukan kami mampu mendapatkan ilmu agar tenun kami sesuai dengan permintaan pasar. Kami juga bisa mendapatkan pendapatan tambahan dari kegiatan ini,” ucap Yoke.
Selain fokus pada pemberdayaan ekonomi lokal, program ini juga dilakukan sebagai upaya terhadap pelestarian budaya Tanimbar. Para pengrajin ini turut mengedukasi masyarakat lokal tentang filosofi, makna simbolik, serta proses pembuatan tenun sebagai budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Produk tenun ikat Tanimbar telah dipamerkan dalam berbagai ajang berskala nasional dan internasional, dan juga di dalam Booth INPEX pada acara ”The 49th Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex)” 20-22 Mei 2025 di BSD, Tangerang.
Dalam ajang IPA Convex, selain ditampilkan dalam showcase di area booth, tenun ikat juga dijadikan sebagai cindera mata untuk para pengunjung yang juga berasal dari berbagai negara.
Seluruh tenun ikat yang digunakan INPEX dalam ajang tersebut diserap dari masyarakat. Hal ini merupakan upaya perusahaan untuk terus menciptakan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat dan juga perempuan di daerah.
Senior Manager Communication & Relations INPEX Masela LTD, Puri Minari menyampaikan menampilkan kain tenun ikat Tanimbar, merupakan salah satu bentuk dukungan INPEX dalam mempromosikan produk lokal dari perempuan penenun ikat di kancah Internasional.
"Kami meyakini bahwa promosi seperti ini akan membuat tenun ikat Tanimbar menjadi lebih dikenal dan dapat membantu menstimulasi pertumbuhan industri kreatif di Kabupaten Kepulauan Tanimbar," ujarnya.
INPEX CORPORATION adalah perusahaan eksplorasi dan produksi (E&P) terbesar di Jepang, dan saat ini telah terlibat dalam proyek-proyek di berbagai benua, termasuk pada Proyek LNG Ichthys di Australia sebagai Operator.
Dengan benar-benar membuat bisnis minyak dan gasnya lebih bersih sambil memperluas 5 (lima) area bisnis nol bersihnya, INPEX bertujuan untuk menyediakan pasokan energi yang stabil dari sumber energi yang bersih dan beragam termasuk minyak, gas alam, hidrogen, dan energi terbarukan sebagai pelopor dalam transformasi energi.
Lapangan Gas Abadi di WK Masela yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional tersebut berada sekitar 180 Km lepas pantai Pulau Yamdena di Laut Arafura dengan kedalaman laut 400-800 meter. Masa berlaku Production Sharing Contract (PSC) adalah dari tahun 1998 hingga 2055.
Lapangan dengan cadangan gas terbesar di Indonesia ini direncanakan akan menghasilkan 9.5 Million Metric Tonnes per Annum (MTPA) LNG, 150 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) gas pipa, dan 35,000 barrel/day kondensat.
Konsep pengembangan lapangan green field yang kompleks mencakup pengeboran dan system produksi bawah laut, Floating Production Storage and Offloading (FPSO), pipa gas ekspor sepanjang kurang lebih 175km dan onshore LNG plant.
Blok Masela direncanakan akan menghasilkan clean LNG melalui penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) untuk mendukung program Pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung keberlanjutan pada era transisi energi.
