Ambon (ANTARA) - Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana (KCK) Komando Daerah Militer (Kodam) XV Pattimura memamerkan kain tenun ikat khas Tanimbar Maluku pada program Persit Bisa di Jakarta.
"Kami memperkenalkan karya budaya Kepulauan Tanimbar dari Provinsi Maluku yaitu Tenun Tanimbar yang diakurasi langsung oleh Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, Ibu Uli Simanjuntak, untuk peluncuran program Persit Bisa," kata Ketua Persit Kartka Chandra Kirana Daerah Pattimura Henny Putranto Gatot di Ambon, Selasa.
Dijelaskan bahwa tenun Tanimbar memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri yang menjadikannya salah satu jenis tenun yang paling dicari untuk dilestarikan.
Tenun Tanimbar dipilih karena memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan nilai budaya. Tenun ini bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat Tanimbar.
"Tenun Tanimbar yang kami pamerkan ini dibuat oleh dua wanita hebat yakni Nyonya Ayub Djarol dan Nyonga Feky Fendi Luturmas yang berhasil menciptakan berbagai motif tenun Tanimbar yang kaya akan nilai seni dan budaya," ucapnya.
Adapun motif tenun yang dihasilkan berupa motif Kilun Ahit warna merah bermakna tempat ikan berenang, motif Hetil Gegaun bermakna tongkol jagung, dan motif Ulerati atau ulat kecil dengan dua warna.
"Kemudian motif Fadur yang beraneka ragam, motif Kilun Ahit warna biru, motif Mawar, motif Tais Matan, motif Sair (bendera), motif Luhun Walun dan lain sebagainya," kata dia.
Kodam XV/Pattimura berperan aktif dalam mendukung dan membantu pengembangan UMKM Tenun Tanimbar sebagai bagian dari pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Kodam XV/Pattimura juga memberikan dukungan berupa akses pasar, serta bantuan fasilitas yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk tenun Tanimbar.
"Selain itu, kami juga berkomitmen untuk mempromosikan tenun Tanimbar ke tingkat yang lebih luas," tuturnya.
Sementara itu Ketua Umum Persit KCK, Uli Simanjuntak mengatakan peluncuran program Persit Bisa menghadirkan karya para anggota Persit dalam bidang Usaha Kecil Menengah (UMKM) dan budaya serta kesenian daerah di Indonesia.
“Pembangunan bangsa yang kuat berawal dari keluarga sebagai pilar utama masyarakat. Sebagai organisasi istri TNI AD, Persatuan Istri Prajurit (Persit) terus berupaya mendukung terbentuknya keluarga yang tangguh, mandiri, dan berdaya. Untuk memperkuat peran tersebut, kami di Persit KCK meluncurkan platform atau wadah Persit Bisa,” katanya menjelaskan.
Program Persit Bisa sendiri mencakup pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pelestarian seni dan budaya, peningkatan literasi keuangan, hingga penguatan komunikasi yang berdampak positif.*