Ternate, 18/4 (Antaranews Maluku) - PT Pertamina Ternate, Maluku Utara (Malut) membangun sub penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di kawasan Pelabuhan Armada Semut.

"Memang sub pertalite ini dibangun secara legal agar masyarakat mudah memperoleh BBM, sedangkan untuk pengecer itu di luar tanggung jawab Pertamina," kata Sales Marketing Executive V Pertamina Ternate, Hutamah Yoga Wisesa di Ternate, Selasa.

Dia mengakui, hingga kini belum menemukan adanya pertamini ilegal milik agen penyalur yang beroperasi di Malut, karena tidak tidak memiliki standar keamanannya, akan tetapi, untuk pengecer BBM di Malut cukup banyak.

Selain itu, untuk pangkalan dan pengecer di Malut cukup banyak, tetapi saat ini di Ternate belum ada ditemukan Pertamini menggunakan dispenser, apalagi dengan menggunakan logo Pertamina.

Oleh karena itu, dirinya berharap agar aparat keamanan setempat untuk dapat menindak jika ada oknum tertentu yang membuat label Pertamina, terutama bagi agen penyalur.

Kendati demikian, dirinya mengakui ada laporan jika sejumlah pengecer yang menjual BBM dengan dilabeli Pertamini dan pihaknya telah melakukan pengecekan.

Sedangkan, di tanya mengenai persediaan stok, Pertamina (Persero) Ternate memastikan stok kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) atau coverday mencapai 20 hari kedepan, bahkan stok yang ada aman terkendali.

Dia menjelaskan, coverday di terminal BBM Ternate bisa mencapai 20 hari kedepan dan untuk coverday sudah mulai berkurang, maka langsung dilajukan permintaan untuk penambahan.

"Coverday tersebut untuk semua jenis BBM, mulai dari premium, pertalite, solar dan minyak tanah tetap tersedia, bahkan solar dan minyak tanah masih ada stoknya," ujarnya.

Sedangkan, kata Hutamah, kalau terjadi gangguan cuaca beberapa hari ini belakangan belum berpengaruh dalam distribusi BBM ke Malut dan semua masih on dalam schedule.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018